Penulis
Seorang ibu tiga anak di Madura, Jawa Timur, dibunuh oleh selingkuhannya sendiri. Korban hamil karena perbuatan si pelaku.
Intisari-Online.com -Peristiwa tragis menimpa HH di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Ibu rumah tangga dengan tiga anak ditemukan tewas setelah dihabisi oleh selingkuhannya sendiri.
Peristiwa itu terjadi diDusun Pradang, Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
HH ditemukan tewas pada Senin (29/5/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Mayat HH ditemukan di kebun yang tak jauh dari rumahnya oleh sang ibu, Hanifah (70) dan anak perempuan korban, AF (16).
Setelah salat Subuh, Hanifah dan AF sempat mencari korban di dalam rumah.
Tapitidak kunjung ditemukan.
Ketika ditemukan, korban sudah bersimbah darah dengan luka di bagian leher dan perut.
Dari hasil penyelidikan, petugas mengamankan SS (25), tetangga korban.
Polisi mengungkap, pelaku memiliki hubungan asmara dengan HH, ibu rumah tangga yang telah memiliki tiga anak.
Pelaku sempat ikut tahlilan korban SS yang masih tetangganya sendiri itu.
Hal itu diungkapkan SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan pada Rabu (31/5/2023) malam.
“Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan,” ungkap SS menjawab pertanyaan penyidik.
Bahkan ia mengaku hadir di tengah kerumunan warga, saat korban ditemukan tewas di kebun depan rumahnya.
Dia juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologis kematian korban.
SS mengaku menjalin hubungan asmara dengan korban yang telah memiliki suami hingga HH hamil.
Benih-benih asmara perlahan mulai hinggap ketika SS masih berjualan martabak manis sekitar tiga tahun silam.
Keduanya saling bertukar nomor handphone, hingga tersangka sering dicurhati korban terkait hubungan rumah tangganya.
“Awal perkenalan, korban minta resep martabak manis," katanya.
"Saya dulu bekerja sebagai penjual martabak, minta nomor saya kala itu ya di hadapan suaminya."
Sejak itulah keduanya sering berkomunikasi.
“Ya saya hanya bilang sabar ke korban, kemudian dia (korban) curhat kalau hubungan dengan suaminya bertambah rumit," katanya.
"Terus sempat lama tidak ada kabar, malah dia kemudian ngabarin lagi."
Dia mengaku sebelum pembunuhna terjadi, korban menemuinya dan mengaku hamil.
Korban pun meminta pertanggungjawaban SS.
Korban dibunuh dengan pisau dapur hingga terluka di perut dan leher.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengungkapkan, penangkapan terhadap tersangka SS berdasarkan serangkaian hasil penyelidikan dengan fakta-fakta yang mengerucut kepada satu orang, yakni SS.
Dia ditangkap saat cangkruk dan menghisap rokok di sebuah gardu depan rumahnya.
“Dan hari ini kami menyimpulkan bahwa dugaan kami sudah cukup kuat, sehingga kami mengamankan yang bersangkutan," katanya.
"Saat diamankan, pelaku awalnya tidak mengakui namun setelah kami tunjukan bukti-bukti pendukung, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya."
Dari kasus tersebut, polisi mengamankan sebilah pisau yang disiapkan dari rumah tersangka untuk membunuh korban.
Ada juga sepotong kaos lengan pendek warna hitam dan sarung warna coklat tua dengan motif bunga yang digunakan oleh tersangka.
“Kami menemukan fakta dari penuturan tersangka, ini masuk delik 340 KUHP atau pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup,” pungkasnya