Bagaimana Keragaman Dikelola Agar Bisa Mencapai Tujuan yang Dicita-Citakan?

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Keragaman Budaya Bangsa Indonesia.

Intisari-online.com - Dalam soal PKN Kelas X halaman 128 memuat soal berjudul "Bagaimana keragaman dikelola agar bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan?"

Nah, kali ini Intisari Online akan memberikan jawaban dari pertanyaan di atas.

Jawaban:

Pancasila sebagai dasar negara dapat menjadi pedoman dalam mengelola keragaman dengan cara:

1. Menghormati dan mengakui hak-hak setiap warga negara tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), sesuai dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengedepankan semangat gotong royong dan solidaritas sosial di antara sesama warga negara, sesuai dengan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

3. Menegakkan demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mufakat dengan menghargai perbedaan pendapat dan pandangan serta menyelesaikan setiap permasalahan secara damai dan bijaksana, sesuai dengan sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

4. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara untuk mengembangkan potensi diri dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional tanpa diskriminasi atau marginalisasi, sesuai dengan sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

5. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya alam dan hasil budaya yang beragam secara optimal dan berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk generasi mendatang, sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Soal :Apa saja peristiwa yang menjadi tonggak keberhasilan dalam upaya menyatukan perbedaan-perbedaan suku, agama, ras dan golongan dalam sejarah Indonesia?

Jawaban:

1. Kebangkitan Nasional. Peristiwa ini merupakan awal dari munculnya semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan rakyat Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah oleh sistem pemerintahan kolonial Belanda. Salah satu tonggak penting dari Kebangkitan Nasional adalah berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan politik.

2. Sumpah Pemuda. Peristiwa ini merupakan deklarasi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang diucapkan oleh para pemuda dari berbagai suku, agama, ras dan golongan pada 28 Oktober 1928 di Jakarta. Dalam Sumpah Pemuda, para pemuda menyatakan bahwa mereka satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Metode Penyelesaian yang Dilakukan Pemerintah Dalam Menyelesaikan Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat?

3. Proklamasi Kemerdekaan. Peristiwa ini merupakan puncak dari perjuangan rakyat Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda dan Jepang. Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat yang diakui oleh dunia internasional.

4. Konstituante. Peristiwa ini merupakan proses pembentukan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang melibatkan perwakilan rakyat dari berbagai partai politik, kelompok kepentingan, dan daerah. Konstituante dibentuk berdasarkan hasil pemilihan umum pertama pada tahun 1955 dan bertugas untuk menetapkan dasar negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahan Indonesia.

5. Reformasi. Peristiwa ini merupakan gerakan perubahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk mengakhiri rezim Orde Baru yang otoriter dan korup. Reformasi dimulai dengan jatuhnya Soeharto sebagai presiden pada 21 Mei 1998 setelah terjadi berbagai demonstrasi besar-besaran yang menuntut reformasi total. Reformasi membawa dampak positif bagi demokratisasi, desentralisasi, hak asasi manusia, kebebasan pers, dan keragaman bangsa.

Soal :Bagaimana jati diri bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan?

Jawaban:

Jati diri bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan adalah identitas bangsa yang memiliki nilai-nilai budaya, moral, dan etika yang tinggi.

Jati diri ini juga mencerminkan keunikan dan kekayaan bangsa Indonesia yang beragam suku, bahasa, dan agama.

Jati diri ini telah menjadi landasan dan motivasi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia.

Melalui pendidikan, akan terbentuk karakter manusia Pancasila yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Karakter ini menjadi tonggak jati diri bangsa yang membedakan Indonesia dari negara-negara lain.

Jati diri bangsa Indonesia juga dapat ditanamkan kepada generasi mendatang melalui pendidikan.

Pendidikan bisa membentuk karakter, moral, akhlak, dan budi pekerti seseorang. Hal-hal tersebut menjadi ciri khusus yang membedakan individu satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian, pendidikan berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan jati diri bangsa Indonesia

Soal:Bagaimana relevansi film tersebut dengan Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia?

Jawaban:

Film pendek “Kembali Kepada Karakter dan Jati Diri Bangsa” adalah sebuah karya yang mengisahkan tentang perjuangan para pemuda dalam menyatukan perbedaan-perbedaan suku, agama, ras dan golongan yang ada di Indonesia pada masa pergerakan nasional.

Film ini mengambil latar belakang pada tahun 1928, saat para pemuda dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta untuk mengikuti Kongres Pemuda II.

Dalam kongres tersebut, mereka menyatakan Sumpah Pemuda yang berisi tiga butir janji: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial.

Film ini relevan dengan Pancasila dan identitas bangsa Indonesia karena menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, seperti:

Ketuhanan yang maha esa: Para pemuda yang berasal dari berbagai agama dan kepercayaan dapat bersatu dalam semangat nasionalisme dan menghormati keragaman keyakinan yang ada di Indonesia.

Kemanusiaan yang adil dan beradab: Para pemuda yang berasal dari berbagai suku dan ras dapat saling menghargai dan mengakui hak-hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan atau mendiskriminasikan satu sama lain.

Persatuan Indonesia: Para pemuda yang berasal dari berbagai golongan dan daerah dapat bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Mereka juga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Artikel Terkait