Dinasti Umayyah di Andalusia mencapai puncak kejayaannya pada masa ‘Abd al-Raḥmān III (912-961 M) yang menyatakan dirinya sebagai Khalifah Cordova.
Pada masa ini, Cordova menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan budaya Islam di Eropa Barat.
Namun, setelah kematian ‘Abd al-Raḥmān III, dinasti Umayyah di Andalusia mengalami kemunduran akibat perselisihan internal dan pemberontakan daerah-daerah.
Pada tahun 1031 M, dinasti Umayyah runtuh dan digantikan oleh berbagai kerajaan kecil yang disebut Ṭā’ifah.
Kerajaan-kerajaan ini saling bersaing dan lemah dalam menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan Kristen di utara.
Pada abad ke-13 M, kerajaan-kerajaan Kristen semakin kuat dan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Andalusia dari tangan Muslim.
Hanya tersisa satu kerajaan Muslim yang bertahan, yaitu Kerajaan Granada yang didirikan oleh dinasti Nasrid pada tahun 1238 M.
Kerajaan Granada menjadi tempat pertahanan terakhir umat Islam di Andalusia.
Pada tahun 1492 M, Kerajaan Granada akhirnya jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol.
Dengan demikian, berakhirnya kekuasaan Islam di Andalusia setelah lebih dari tujuh abad.