Find Us On Social Media :

Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan Umum Pada Masa Abbasiyah?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 29 Mei 2023 | 12:17 WIB

Di masa Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Salah satunya dengan adanya lembaga bernama Baitulhikmah.

Di masa Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Salah satunya dengan adanya lembaga bernama Baitulhikmah.

Intisari-Online.com - Soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII:

"Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan umum pada masa Abbasiyah? Bagaimanakah kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern?"

Jawaban dan pembahasan:

Kita tahu, Dinasti Abbasiyah merupakan kekhalifahan ketiga yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muttalib.

Kekhalifahan Abbasiyah resmi memerintah sebagai khalifah setelah menggulingkan Bani Umayyah pada 750 masehi.

Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 750 hingga 1258 M.

Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah

Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.

Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan mendirikan baitul hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan.

Kemudian muncul para ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu agama dan sains.

Seperti Al-Khawarizmi menemukan angka nol, Al- Farazi penemu astrolabe, Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyusun hadis shahih yang menjadi panduan umat islam hingga saat ini.

Berdasarkan bukti sejarah tersebut, nilai keteladanan untuk memajukan ilmu pengetahuan masa kini adalah pemerintah harus berperan aktif dalam memberi penghargaan terhadap jasa para ilmuwan.

Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, pemerintah membangun berbagai infrastruktur dan lembaga, termasuk lembaga pendidikan.

Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditunjukkan para khalifah pun terlihat jelas.

Para khalifah yang memimpin turut mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan kebijakan-kebijakannya.

Alhasil, penduduk berduyun-duyun mendatangi tempat-tempat menuntut ilmu, sementara para ilmuwan memiliki kedudukan penting dan derajat yang tinggi.

Kebijakan para khalifah dalam bidang ilmu pengetahuan

Beberapa langkah atau kebijakan yang dikeluarkan khalifah pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah adalah sebagai berikut.

1. Menggalang penyusunan buku

Penyusunan buku pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah dilakukan secara besar-besaran.

Hasil penelitian para ulama kemudian disusun dalam sebuah buku sehingga dapat dengan mudah dipelajari oleh generasi penerus.

2. Menggalang penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing

Khalifah Bani Abbasiyah mendukung dan mendanai penerjemahan ilmu-ilmu pengetahuan dari bahasa asing ke Bahasa Arab.

Dengan demikian, ilmu pengetahuan yang dimiliki umat Islam semakin luas dan berkembang.

3. Menghidupkan kegiatan-kegiatan ilmiah

Kegiatan ilmiah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi penduduk Daulah Abbasiyah.

Hampir di setiap majelis hingga tempat-tempat umum seperti pasar, para ilmuwan menyampaikan pengetahuan mereka miliki.

4. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan ilmu pengetahuan

Kekhalifahan Abbasiyah gencar membangun Baitul Hikmah, atau pusat ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi perpustakaan.

Pada periode ini, perpustakaan telah berfungsi layaknya sebuah universitas di masa sekarang.

Perkembangan lembaga pendidikan ini menjadi salah satu cermin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada masa tersebut.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah, banyak bangsa non-Arab yang masuk Islam dan memberi warna baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Contohnya bangsa Persia berjasa dalam perkembangan ilmu filsafat dan sastra serta pengaruh budaya India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan astronomi.

2. Gerakan penerjemahan yang berlangsung dalam tiga fase

Fase pertama pada masa Khalifah al-Mansur hingga Harun ar-Rasyid.

Pada periode ini yang diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan mantik (logika).

Fase kedua berlangsung sejak masa Khalifah al-Ma'mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang diterjemahkan adalah buku dalam bidang filsafat dan kedokteran.

Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas.

Bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan pun semakin beragam, mengikuti perkembangan.