Find Us On Social Media :

Sosok Supriyadi, Pemberontak PETA yang Diangkat Jadi Menteri Tanpa Pernah Bertemu Soekarno

By Afif Khoirul M, Senin, 15 Mei 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi - Supriyadi menteri era Soekarno yang menghilang sebelum dilantik.

Intisari-online.com - Supriyadi merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berani melawan penjajah Jepang pada masa akhir Perang Dunia II.

Ia terkenal sebagai tokoh pemberontakan PETA (Pembela Tanah Air) di Blitar, Jawa Timur, yang menghebohkan Jepang pada Februari 1945.

Ia juga diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat dan Pemimpin Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) oleh Presiden Soekarno, meskipun ia tidak pernah bertemu dengannya secara langsung.

Supriyadi lahir pada 13 April 1923 di Trenggalek, Jawa Timur, dari keluarga bangsawan Jawa.

Sejak kecil, ia terbiasa mendengar cerita kepahlawanan para wayang dan sikap hidup kesatria dari kakek tirinya.

Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Belanda, MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan OSVIA (Opleiding School Voor Indlandse Ambtenaren) di Magelang.

Saat Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Supriyadi melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Tinggi dan bergabung dengan organisasi semi militer Jepang, Seinendan, di Tangerang.

Pada tahun 1943, ia terpilih untuk mengikuti PETA, sebuah organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang untuk mempertahankan Indonesia dari serangan Sekutu.

Ia mendapat pangkat shodancho (komandan peleton) dan ditugaskan di Blitar.

Di Blitar, Supriyadi merasa tidak puas dengan perlakuan Jepang yang sewenang-wenang dan menindas rakyat Indonesia.

Ia juga menyadari bahwa PETA sebenarnya dimanfaatkan oleh Jepang untuk kepentingan mereka sendiri.

Baca Juga: Kisah Tragis Nasib PETA, Dalam Peristiwa Pemberontakan Blitar Dieksekusi dengan Keji Oleh Jepang