Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi, Latar Belakang dan Tantangan

Ade S

Penulis

Demonstrasi mahasiswa yang menjatuhkan Orde Baru. Seperti apa penerapan Pancasila pada masa reformasi? Seperti apa pula latar belakang dan tantangan yang dihadapi?

Intisari-Online.com -Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang diwarisi dari para pendiri bangsa.

Konsep tersebut memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan kebudayaan Indonesia.

Namun, penerapan Pancasila pada masa reformasi menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.

Artikel ini akan membahas latar belakang, penerapan dan tantangan dalam menerapkan Pancasila pada masa reformasi.

Latar Belakang Reformasi

Masa reformasi dimulai setelah Soeharto memutuskan mundur dari kursi jabatannya dan digantikan oleh BJ Habibie pada tahun 1998.

Pada masa pemerintahan Soeharto, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara mengalami berbagai penyimpangan dan penyalahgunaan.

Beberapa contoh penyimpangan dan penyalahgunaan tersebut adalah:

1) Banyak kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan kepentingan rakyat.

2) Pembangunan di Indonesia tidak merata, hanya terjadi di Pulau Jawa dan terjadi kesenjangan pembangunan di pulau-pulau lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi? Berikut Lengkapnya

3) Timbul rasa ketidakpuasan di Aceh dan Papua karena kesenjangan tersebut.

4) Timbul kecemburuan antarpenduduk dalam kegiatan transmigrasi.

5) Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang memarak.

6) Pembungkaman kritik dan oposisi.

Kondisi tersebut menimbulkan gelombang protes dan tuntutan perubahan dari berbagai kalangan masyarakat.

Akhirnya, Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 setelah terjadi kerusuhan besar-besaran di beberapa kota besar di Indonesia.

Upaya Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi

Pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara juga terus dikembangkan sampai saat ini.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam menerapkan Pancasila pada masa reformasi adalah:

1) Melakukan reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan.

2) Mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.

Baca Juga: Mengenal Nilai-nilai dan Pengamalan Dari Sila Kelima Pancasila

3) Menyelenggarakan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

4) Mengakui hak-hak daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan sesuai dengan asas otonomi dan tugas pembantuan.

5) Menegakkan supremasi hukum dan menindak tegas pelaku korupsi, kolusi, nepotisme, dan pelanggaran HAM.

6) Mendorong perkembangan pendidikan kewarganegaraan yang berbasis Pancasila di sekolah-sekolah.

7) Membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai lembaga nonstruktural yang bertugas untuk merumuskan konsep dan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila.

Tantangan dalam Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk menerapkan Pancasila pada masa reformasi, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Beberapa tantangan tersebut adalah:

1) Adanya upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lain.

2) Adanya pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang dapat menimbulkan degradasi moral dan budaya.

3) Adanya konflik horizontal antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

4) Adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang dapat menimbulkan ketimpangan dan ketidakadilan.

5) Adanya ancaman terorisme dan radikalisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan persatuan nasional.

Demikian penjelasan tentang penerapan Pancasila pada masa reformasi. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Inilah Sosok Penandatangan Petisi 50, Respon Atas Sikap Soeharto Yang Pakai Pancasila Hajar Lawan Politiknya

Artikel Terkait