Intisari-online.com - Pancasila adalah pandangan hidup dan landasan negara bagi bangsa Indonesia.
Pancasila terdiri dari lima sila yang mengandung nilai-nilai mulia yang dijadikan acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sila ini mengandung nilai keadilan yang harus dihormati oleh setiap warga negara.
Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila berarti bahwa negara harus menjamin kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, atau status sosial.
Negara juga harus menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara secara adil dan proporsional.
Selain itu, negara juga harus menegakkan hukum secara jujur dan tidak diskriminatif.
Mengamalkan nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila tidak hanya menjadi kewajiban negara, tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap warga negara.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengamalkan nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila, antara lain:
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghargai hak orang lain, tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, tidak memaksakan kehendak atau pendapat kepada orang lain, dan tidak membedakan perlakuan kepada orang lain berdasarkan faktor-faktor tertentu.
2. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
Hal ini dapat dilakukan dengan membantu orang lain yang membutuhkan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, bersikap ramah dan sopan kepada orang lain, dan menjaga kerukunan dan persatuan antar sesama warga negara.
3. Mengembangkan sikap kerja keras dan kreatif.
Hal ini dapat dilakukan dengan berusaha mencari nafkah secara halal, meningkatkan kualitas diri dan karya, menghargai hasil karya orang lain, dan tidak memboroskan sumber daya yang ada.
4. Mengembangkan sikap hemat dan sederhana.
Hal ini dapat dilakukan dengan tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, tidak mengejar gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan kemampuan, tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan atau pemborosan, dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
5. Mengembangkan sikap taat hukum dan hormat kepada penguasa.
Hal ini dapat dilakukan dengan mematuhi peraturan yang berlaku, tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum atau merusak ketertiban umum, menghormati lembaga-lembaga negara dan pejabat-pejabat publik yang sah, dan mengawasi kinerja pemerintah secara kritis dan konstruktif.
Dengan mengamalkan nilai-nilai dalam sila kelima Pancasila, kita dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh sikap sila ke-5 Pancasila di sekolah:
- Menunjukkan keadilan kepada semua anggota sekolah, baik guru, karyawan, maupun teman sekelas.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghormati hak-hak orang lain, tidak berbuat yang merugikan orang lain, tidak memaksa pendapat atau kehendak kepada orang lain, dan tidak membeda-bedakan perlakuan kepada orang lain berdasarkan faktor-faktor tertentu.
- Menunjukkan kekeluargaan dan gotong royong dengan anggota sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan menolong orang lain yang memerlukan, ikut serta dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi sekolah, bersikap santun dan ramah kepada orang lain, dan menjaga keharmonisan dan kesatuan antar sesama anggota sekolah.
- Menunjukkan kerja keras dan kreatif dalam belajar dan berprestasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan berusaha mendapatkan ilmu secara halal, meningkatkan mutu diri dan karya, menghargai karya orang lain, dan tidak menyia-nyiakan sumber daya yang ada.
- Menunjukkan hemat dan sederhana dalam memanfaatkan fasilitas sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan tidak membuang-buang uang untuk hal-hal yang tidak penting, tidak mengejar gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan kemampuan, tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan atau pemborosan, dan mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri.
- Menunjukkan taat hukum dan hormat kepada penguasa sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti peraturan yang berlaku di sekolah, tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum atau merusak ketertiban umum di sekolah, menghormati lembaga-lembaga sekolah dan pejabat-pejabat publik yang sah di sekolah, dan mengawasi kinerja pihak sekolah secara kritis dan konstruktif. (*)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI
Baca Juga: Apa Peran Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia? Berikut Contoh Penerapan Sila Ini