Penulis
Intisari-online.com -Raden Rangga merupakan Putra Panembahan Senopati adalah anak dari raja pertama Kerajaan Mataram Islam.
Dia diceritakan memiliki kekuatan dan kegagahan yang luar biasa.
Raden Rangga dilahirkan oleh istri utama Panembahan Senopati yang bernama Rara Semangkin.
Sosoknya dikenal berwatak keras dan pemberani.
Ia juga sangat setia kepada ayahnya dan kerajaan.
Salah satu peristiwa yang membuktikan kemampuan Raden Rangga adalah ketika ia sukses menghancurkan seorang pendekar hebat dari Banten yang datang untuk menantang Panembahan Senopati.
Raden Rangga memohon izin kepada ayahnya untuk menghadapi pendekar itu dan menunjukkan keterampilannya.
Dengan pukulan tenaga dalam, Raden Rangga dapat membunuh pendekar Banten itu.
Peristiwa lain yang membuktikan keberanian Raden Rangga adalah ketika ia turut serta dalam ekspedisi militer Mataram untuk menundukkan Banten dan Cirebon pada tahun 1596.
Raden Rangga menjadi panglima perang yang memimpin pasukan Mataram bersama dengan Pangeran Purbaya, putra sulung Panembahan Senopati dari selir bernama Nyai Adisara.
Raden Rangga dan Pangeran Purbaya berhasil mengalahkan pasukan Banten dan Cirebon yang dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin dan Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Arung Palakka, Pangeran Bugis Yang Bantu VOC Dan Mataram Islam Hancurkan Pemberontakan Trunojoyo
Sayangnya, peristiwa Raden Rangga berakhir sedih. Ia meninggal dunia dalam usia muda karena sakit setelah pulang dari ekspedisi itu.
Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Rangga disebut-sebut sebagai keturunan Nyi Roro Kidul, ratu pantai selatan yang menjadi istri gaib Panembahan Senopati.
Ada yang mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul menjemput Raden Rangga untuk kembali ke laut karena ia merindukan putranya itu.
Raden Rangga Putra Panembahan Senopati adalah sosok yang menginspirasi banyak tokoh-tokoh sastra Jawa.
Sama halnya seperti Prabu Siliwangi dalam Serat Siliwangi dan Prabu Surya Kencana dalam Serat Surya Kencana.
Ia juga dihormati sebagai pahlawan yang terlupakan dalam sejarah Mataram.
Makamnya berada di Desa Kebonagung, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Meskipun Raden Rangga telah meninggal dunia, namun namanya tetap dikenang oleh masyarakat Mataram.
Banyak cerita rakyat yang mengisahkan tentang kejadian-kejadian ajaib yang terkait dengan Raden Rangga.
Salah satunya adalah tentang makamnya yang berada di Desa Kebonagung.
Menurut cerita rakyat, makam Raden Rangga memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh makam lainnya.
Baca Juga: Sebelum Perjanjian Giyanti, Ada Perjanjian Lain Yang Merugikan Mataram Islam, VOC Menang Banyak
Makam Raden Rangga dapat berpindah-pindah tempat sesuai dengan keinginannya.
Kadang-kadang makam itu berada di sebelah utara desa, kadang-kadang di sebelah selatan, kadang-kadang di sebelah timur, dan kadang-kadang di sebelah barat.
Masyarakat setempat percaya bahwa makam Raden Rangga berpindah-pindah tempat karena ia ingin melihat keadaan desa dan kerajaan.
Selain itu, makam Raden Rangga juga memiliki daya tarik yang kuat bagi para pengunjung. Banyak orang yang datang ke makam itu untuk berziarah dan meminta berkah.
Konon, siapa pun yang datang ke makam Raden Rangga dengan niat baik dan tulus akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
Namun, siapa pun yang datang ke makam Raden Rangga dengan niat jahat dan palsu akan mendapatkan bencana.
Makam Raden Rangga juga menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah Mataram.
Makam itu pernah diserbu oleh pasukan Belanda pada tahun 1742 saat terjadi Perang Jawa.
Pasukan Belanda mencoba untuk menghancurkan makam Raden Rangga karena mereka mengira bahwa makam itu merupakan sumber kekuatan Mataram.
Namun, mereka gagal melakukannya karena mereka dihadang oleh pasukan Mataram yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi, adik dari Sultan Agung.