Find Us On Social Media :

Pengkhianat Mataram yang Diinjak-injak di Kompleks Makam Sultan Agung Hingga Saat Ini

By Yoyok Prima Maulana, Rabu, 3 Mei 2023 | 18:11 WIB

Tubuh Tumenggung Endranata dihukum pancung tiga bagian oleh Sultn Agung dan ditanam di Pajimatan Imogiri.

Intisari-online.com - Tumenggung Endranata adalah seorang pembesar Kerajaan Mataram yang melakukan pengkhianatan terhadap Sultan Agung, raja Mataram pada abad ke-17.

Pengkhianatan Tumenggung Endranata menyebabkan kerugian besar bagi Mataram, baik dalam hal korban jiwa maupun kekuasaan.

Pengkhianatan pertama yang dilakukan oleh Tumenggung Endranata adalah memprovokasi Sultan Agung untuk menyerang Pati, sebuah wilayah yang dikuasai oleh Adipati Pragola II, yang merupakan saudara ipar Sultan Agung.

Tumenggung Endranata menghasut Sultan Agung dengan mengatakan bahwa Adipati Pragola II berencana memberontak terhadap Mataram.

Padahal, Adipati Pragola II adalah seorang penguasa yang setia dan taat kepada Sultan Agung.

Sultan Agung tertipu oleh provokasi Tumenggung Endranata dan memimpin sendiri penyerangan ke Pati pada tahun 1621.

Perang saudara antara Mataram dan Pati berlangsung sengit dan berdarah-darah.

Adipati Pragola II tewas tertusuk tombak pusaka Kyai Baru yang dipegang oleh Naya Derma, seorang lurah dari para kapendak Mataram

Pengkhianatan kedua yang dilakukan oleh Tumenggung Endranata adalah membocorkan rencana penyerangan Mataram ke Jayakarta (Batavia), markas VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1629.

Tumenggung Endranata memberitahu pasukan VOC tentang lokasi lumbung pangan tentara Mataram dan rencana penyerbuan Sultan Agung.

Akibatnya, pasukan VOC dapat mengantisipasi dan menggagalkan serangan Mataram dengan mudah.

Pengkhianatan Tumenggung Endranata akhirnya terbongkar oleh Sultan Agung.