Peter McGuire dan Matthew Maguire, Inilah 2 Sosok Penting Munculnya Hari Buruh Internasional

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Hari Buruh, May Day, sering dikaitkan dengan sosok aktivis sosialis bernama Peter McGuire dan Matthew Maguire.

Hari Buruh, May Day, sering dikaitkan dengan sosok aktivis sosialis bernama Peter McGuire dan Matthew Maguire.

Intisari-Online.com -Hari ini, 1 Mei, seluruh buruh di dunia memperingati Hari Buruh Internasional.

Siapa sebenarnya pencetus Hari Buruh?

Bagaimana perjuangan mereka untuk memperjuangkan hak-hak buruh?

Dua tokoh yang sering dikaitkan dengan penciptaan Hari Buruh adalah Peter McGuire dan Matthew Maguire.

Keduanya adalah aktivis serikat pekerja yang lahir di Amerika Serikat pada abad ke-19.

Keduanya juga memiliki nama yang mirip dan berasal dari keturunan Irlandia.

Namun, peran dan latar belakang mereka berbeda.

Peter McGuire adalah seorang buruh dan aktivis serikat pekerja yang lahir pada tahun 1852.

Dia dikenal sebagai salah satu pendiri Knights of Labor, serikat pekerja nasional terbesar pada masanya.

Dia juga terlibat dalam mendirikan United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America dan American Federation of Labor (AFL).

Peter McGuire disebut telah mengusulkan untuk memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei, yang pada awalnya dikenal sebagai Hari Buruh Internasional, di Amerika Serikat pada tahun 1882.

Dia juga memimpin beberapa pemogokan besar untuk menuntut jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih tinggi, dan kondisi kerja yang lebih aman.

Matthew Maguire, di sisi lain, juga dianggap sebagai pencetus Hari Buruh di Amerika Serikat.

Dia adalah seorang aktivis serikat pekerja dan seorang sekretaris lokal Central Labor Union of New York pada tahun 1882.

Beberapa sumber mengeklaim bahwa Maguire menciptakan ide untuk Hari Buruh pada tahun itu.

Sementara yang lain menunjukkan bahwa dia hanya membantu McGuire dalam merencanakan perayaan tersebut.

Matthew Maguire juga dikenal sebagai seorang sosialis yang terlibat dalam Partai Buruh Sosialis Amerika.

Pada tanggal 1 Mei 1886, gerakan buruh internasional memulai aksi mogok kerja di seluruh dunia untuk menuntut hak-hak mereka.

Aksi ini dikenal sebagai Peristiwa Haymarket di Chicago, di mana terjadi ledakan dan kerusuhan yang mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk polisi.

Setelah peristiwa tersebut, para pekerja terus berjuang untuk hak-hak mereka, dan pada tahun 1887, negara bagian Oregon menjadi negara bagian pertama di Amerika Serikat yang secara resmi mengakui Hari Buruh.

Pada tahun yang sama, negara bagian lain juga mengadopsi Hari Buruh sebagai hari libur.

Meskipun ada beberapa perdebatan tentang peran masing-masing dalam menciptakan Hari Buruh, keduanya diakui sebagai tokoh penting dalam sejarah gerakan buruh Amerika dan perayaan Hari Buruh yang kita kenal saat ini.

Orang-orang kemudian mengenal Hari Buruh dengan sebutan May Day.

Di Indonesia sendiri biasanya Hari Buruh dirayakan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh atau pekerja.

Di Eropa, 1 Mei secara historis diasosiasikan dengan festival pagan pedesaan, tetapi arti asli dari hari tersebut secara bertahap digantikan oleh asosiasi modern dengan gerakan buruh.

Di Uni Soviet juga para pemimpin mengadakan hari libur, dan percaya itu akan mendorong pekerja di Eropa dan Amerika Serikat untuk bersatu melawan kapitalisme.

Di Jerman Hari Buruh menjadi hari libur resmi pada tahun 1933 setelah kebangkitan Partai Nazi.

Ironisnya, Jerman menghapus serikat pekerja bebas sehari setelah menetapkan hari libur, yang hampir menghancurkan gerakan buruh Jerman.

Sejalan dengan itu, di berbagai negara di seluruh dunia, hari Buruh atau May Day telah diakui sebagai hari libur umum dan terus dirayakan.

Beberapa kelompok menjadikannya sebagai kesempatan untuk demonstrasi dan aksi unjuk rasa untuk mendukung kelas buruh.

Artikel Terkait