Find Us On Social Media :

Hubungan antara Pulau Run di Kepulauan Banda dan Manhattan pada 1667

By Ade S, Minggu, 30 April 2023 | 13:13 WIB

Pulau Run yang ditukar dengan Manhattan pada 1667

Intisari-Online.com - Pada tahun 1667, terjadi salah satu kesepakatan tukar guling aset tanah terbesar dalam sejarah antara Belanda dan Inggris.

Dua pulau yang berada di dua benua yang berbeda menjadi objek pertukaran tersebut, yaitu Pulau Run di Kepulauan Banda, Maluku, dan Pulau Manhattan di Amerika Utara.

Apa yang melatarbelakangi kesepakatan ini dan apa dampaknya bagi kedua pulau tersebut?

Latar Belakang: Pala, Rempah-Rempah yang Bernilai Tinggi

Pulau Run adalah salah satu dari sepuluh pulau kecil yang membentuk Kepulauan Banda. Pulau-pulau ini merupakan satu-satunya tempat di dunia yang menghasilkan pala, rempah-rempah yang memiliki aroma dan rasa khas serta berbagai manfaat kesehatan.

Pala sangat diminati oleh bangsa-bangsa Eropa sejak abad pertengahan karena dipercaya dapat mengobati penyakit seperti pes, mencegah bau badan, dan meningkatkan gairah seksual.

Pada abad ke-16, Belanda dan Inggris bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia, termasuk pala dari Kepulauan Banda.

Mereka mendirikan perusahaan dagang yang diberi hak monopoli oleh pemerintah masing-masing, yaitu Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie, VOC) dan Kongsi Dagang Hindia Timur Inggris (East India Company, EIC).

Kedua perusahaan ini saling bertempur untuk mengusir atau menghalangi kehadiran lawannya di Kepulauan Banda.

Pada tahun 1616, EIC berhasil menduduki Pulau Run dan membuat perjanjian dengan raja setempat untuk memperoleh hak eksklusif atas pala.

VOC tidak terima dengan hal ini dan berusaha merebut kembali pulau tersebut dengan berbagai cara, termasuk melakukan pembantaian terhadap penduduk asli dan pengusiran terhadap orang-orang Inggris. Namun, EIC tetap bertahan di Pulau Run hingga tahun 1665.