Find Us On Social Media :

Ketika Amangkurat I Memimpin Mataram Islam Dengan Sewenang-sewenang

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 26 April 2023 | 10:59 WIB

Geger Pecinan menjadi salah satu konflik internal yang pernah terjadi di Mataram Islam.

Geger Pecinan menjadi salah satu konflik internal yang pernah terjadi di Mataram Islam.

Intisari-Online.com - Mataram Islam mencapai punjak kejayaannya di masa Sultan Agung.

Tapi kegemilangan itu ternyata tidak dilanjutkan dengan baik oleh raja selanjutnya, Amangkurat I.

Justru di masa Amangkurat I-lah Mataram Islam pelan-pelan menemui kemunduran.

Di masa kejayaannya, Mataram Islam berhasil menaklukkan hampir seluruh Jawa dan sebagian Sumatra.

Sultan Agung juga dikenal sebagai raja yang bijaksana, adil, dan religius.

Namun, setelah Sultan Agung wafat, kerajaan Mataram mengalami kemunduran dan krisis.

Putra mahkota Sultan Agung, Raden Mas Sayyidin, naik takhta dengan gelar Amangkurat I pada tahun 1646.

Ia adalah raja Mataram keempat dengan gelar susuhunan.

Sayangnya, ia tidak mewarisi sifat ayahnya yang mulia. Ia justru dikenal sebagai raja yang zalim, bengis, dan diktator.

Amangkurat I berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan cara-cara kejam.

Ia membunuh atau mengasingkan siapa saja yang dianggap sebagai ancaman atau lawan politiknya.