Find Us On Social Media :

Menguak Tradisi Manene, Tradisi Adat Toraja Untuk Merawat Jenazah Leluhurnya, Seperti Apa Prosesnya?

By Afif Khoirul M, Selasa, 25 April 2023 | 19:40 WIB

Ilustrasi - Tradisi Manene yang berasal dari masyarakat Toraja.

Dengan mengganti pakaian jenazah, masyarakat Toraja ingin menunjukkan bahwa mereka masih mengingat dan mencintai leluhur mereka.

Tradisi ini juga merupakan cara untuk menjaga kebersihan dan kerapian jenazah, serta untuk memperbarui ikatan antara keluarga yang masih hidup dengan leluhur yang sudah meninggal.

Proses dan Syarat Tradisi Manene

Tradisi manene biasanya dilakukan setiap tiga tahun sekali pada bulan Agustus.

Masyarakat Toraja akan membuka peti jenazah dari patane, yaitu kuburan berbentuk rumah yang terletak di Lembang Paton, Sariale, Toraja Utara.

Jenazah yang dikeluarkan bukan hanya dari satu atau dua generasi sebelumnya, tetapi bisa sampai sepuluh generasi atau lebih.

Jenazah-jenazah ini sudah dikuburkan dengan menggunakan balsem alami dari tanaman obat sehingga tidak membusuk atau berbau.

Untuk melakukan tradisi manene, keluarga leluhur harus memenuhi beberapa syarat.

Salah satunya adalah mengorbankan binatang minimal seekor, biasanya babi atau kerbau.

Hewan yang dikorbankan ini merupakan simbol penghormatan dan penghargaan kepada leluhur, sekaligus sebagai sarana komunikasi dengan arwah mereka.

Masyarakat Toraja juga percaya bahwa semakin banyak hewan yang dikorbankan, semakin tinggi tingkat kehidupan abadi leluhurnya.

Baca Juga: Inilah Pasola Festival Adu Tombak Tradisi Unik Suku Sumba