Intisari-online.com - Amangkurat I adalah raja keempat dari Kesultanan Mataram.
Beliau naik takhta pada tahun 1646 menggantikan ayahnya, Sultan Agung.
Ia adalah putra dari Sultan Agung dan Ratu Wetan, putri Adipati Batang.
Ia juga merupakan cicit dari Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam.
Amangkurat I berambisi untuk meneruskan kejayaan Mataram yang telah dicapai oleh ayahnya.
Namun, ia tidak memiliki kemampuan dan kharisma seperti Sultan Agung.
Ia juga dikenal sebagai penguasa yang bengis, sewenang-wenang, dan curiga terhadap semua orang.
Kemudian ia sering membunuh atau mengasingkan pejabat dan kerabat kerajaan yang dianggap berpotensi memberontak.
Kebijakan-kebijakan Amangkurat I yang otoriter dan represif menyebabkan banyak ketidakpuasan di kalangan rakyat dan bangsawan Mataram.
Selama masa pemerintahannya, ia harus menghadapi beberapa kali percobaan penggulingan kekuasaan dan pemberontakan.
Beberapa pemberontakan yang terkenal adalah:
Baca Juga: Kisah Trunojoyo, Sang Pemberontak dari Madura yang Hampir Meruntuhkan Mataram Islam