Kisah Hidup Sosok Ir. Soekarno, Dari Anak Sakit-sakitan Hingga Menjadi Pahlawan Nasional

Afif Khoirul M

Penulis

Profile Ir Soekarno dari anak sakit-sakitan menjadi pahlawan nasional.

Intisari-online.com - Sosok Ir. Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang juga dikenal sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

Sebagai presiden pertama di Indonesia, sosok Ir Soekarno memiliki kisah hidup panjang.

Kisahnya bahkan menarik untuk di ulas, nah kali ini Intisari online akan membahas profile sosok Ir Soekarno.

Beliau lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama Koesno Sosrodihardjo dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Namun karena sering sakit-sakitan, nama beliau diubah menjadi Soekarno ketika berusia lima tahun.

Nama tersebut diambil dari nama tokoh pewayangan Karna yang memiliki sifat kesatria dan teguh hati.

Soekarno memulai pendidikan dasarnya di Tulungagung bersama kakeknya, kemudian melanjutkan ke HIS dan ELS di Mojokerto.

Ayahnya yang berprofesi sebagai guru sangat mendisiplinkan Soekarno dalam hal belajar dan mengembangkan bakatnya.

Soekarno menunjukkan kecerdasan dan minatnya dalam bidang arsitektur sejak kecil.

Ia juga gemar membaca buku-buku sejarah dan politik yang mempengaruhi pemikirannya tentang nasionalisme.

Soekarno melanjutkan studinya di Technische Hoogeschool (sekarang ITB) di Bandung pada tahun 1921 dan lulus sebagai insinyur sipil pada tahun 1926.

Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Butuh Uang untuk Zakat Fitrah, Sampai Rela Lelang Peci Kuda Mas

Di kampus inilah Soekarno mulai aktif berorganisasi dan berpolitik.

Ia bergabung dengan organisasi kepemudaan Jong Java dan Algemene Studieclub yang kemudian berubah nama menjadi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Kemudian ia juga mendirikan organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 bersama teman-temannya seperti Mohammad Hatta, Sartono, dan lain-lain.

PNI adalah partai politik pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Perjuangan Soekarno untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan tidaklah mudah.

Ia menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dari pihak penjajah maupun dari pihak sesama pejuang kemerdekaan yang memiliki pandangan berbeda.

Soekarno pernah ditangkap, diasingkan, dibuang, dan diculik oleh Belanda maupun Jepang karena dianggap sebagai tokoh yang berbahaya bagi kepentingan mereka.

Namun Soekarno tidak pernah menyerah atau putus asa. Ia tetap berjuang dengan semangat dan kepercayaan bahwa Indonesia pasti akan merdeka.

Salah satu momen penting dalam perjuangan Soekarno adalah ketika ia berhasil menyusun dasar negara Indonesia yang disebut dengan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pancasila adalah hasil dari pemikiran Soekarno yang menggabungkan berbagai unsur ideologi seperti nasionalisme, internasionalisme, demokrasi, sosialisme, dan religiusitas.

Pancasila kemudian menjadi landasan bagi pembentukan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.

Baca Juga: Pantas Presiden Soekarno Amat Dihormati Uni Soviet, Terungkap Ini Asal-Usul Hubungan Mesra Indonesia dan Uni Soviet

Puncak dari perjuangan Soekarno adalah ketika ia bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur.

Namun setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Soekarno menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dari upaya Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengirimkan pasukan militer untuk merebut kembali wilayahnya.

*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai

Artikel Terkait