Find Us On Social Media :

Cerita Bung Hatta Tak Tergoda Harta, Malah Kembalikan Uang Saku Saat Berkunjung ke Papua

By Afif Khoirul M, Rabu, 19 April 2023 | 19:10 WIB

Ilustrasi - Bung Hatta tolak amplop saat berkunjung ke Papua.

Intisari-online.com - Bung Hatta dikenal sebagai salah satu tokoh proklamator yang memiliki kejujuran dan integritas tinggi.

Beliau tidak pernah mengambil apa yang bukan haknya, bahkan saat mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Papua sebagai pejabat negara.

Kisah ini terjadi pada tahun 1970, saat Bung Hatta sudah tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden.

Beliau mendapat undangan untuk mengunjungi Papua yang saat itu masih bernama Irian.

Kunjungan ini dianggap penting karena Bung Hatta belum pernah menginjakkan kaki di tanah Papua setelah kemerdekaan Indonesia.

Padahal, dulu di zaman penjajahan Belanda, Bung Hatta pernah dibuang ke Tanah Merah, Boven Digul.

Bung Hatta awalnya menolak undangan tersebut karena khawatir biaya perjalanan yang besar.

Namun setelah diyakinkan bahwa semua ongkos akan ditanggung pemerintah, Bung Hatta pun bersedia untuk terbang ke Papua.

Beliau juga akan melakukan kunjungan dengan kapasitas sebagai pejabat negara.

Singkat cerita, rombongan Bung Hatta tiba di Jayapura setelah transit di Ujung Pandang.

Di sana, seorang pejabat di Departemen Penerangan bernama Soemarmo menghampiri Bung Hatta sambil membawa amplop.

Baca Juga: Bagaimana Pandangan Hidup Bung Hatta Memengaruhi Tindakannya?

"Surat apa ini?" tanya Bung Hatta spontan saat melihat amplop itu.

"Bukan surat Bung. Uang. Uang saku untuk Bung Hatta selama perjalanan di sini," jawab Soemarmo.

"Uang apa lagi? Bukankah semua ongkos perjalanan saya sudah ditanggung pemerintah? Dapat mengunjungi daerah Irian ini saja saya sudah bersyukur. Saya benar-benar tidak mengerti, uang apa lagi ini?" balas Bung Hatta.

"Uang ini pun dari pemerintah, termasuk dalam biaya perjalanan Bung Hatta dan rombongan ini," Soemarmo mencoba meyakinkan Bung Hatta.

"Tidak, itu uang rakyat. Saya tidak mau terima, kembalikan," kata Bung Hatta tegas.

Soemarmo menjelaskan panjang lebar bahwa kunjungan pejabat ke daerah memang selalu termasuk uang saku.

Uang tersebut sah karena sudah dianggarkan dalam APBN. Namun Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

"Maaf saudara, saya tetap tidak mau menerima uang itu. Sekali lagi saya tegaskan, bagaimana pun uang itu harus dikembalikan pada rakyat," kata Bung Hatta.

Soemarmo menyadari bahwa percuma berdebat dengan Bung Hatta soal prinsip tersebut.

Tak ada gunanya memaksa Bung Hatta. Dia pun kemudian menyimpan kembali amplop itu.

Kisah inspiratif ini ditulis oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, I Wangsa Widjaja dalam buku Mengenang Bung Hatta yang diterbitkan oleh Toko Buku Gunung Agung pada tahun 2022.

Baca Juga: Inilah Teladan Bung Hatta yang Patut Dicontoh Hingga Zaman Sekarang

Dari kisah ini kita bisa belajar tentang nilai-nilai kejujuran dan integritas yang harus dimiliki oleh setiap pejabat negara.

Bukan hanya mengambil hak-hak yang sah, tetapi juga mengembalikan hak-hak yang bukan miliknya. Semoga kisah ini bisa menjadi teladan bagi kita semua.