Find Us On Social Media :

Yoshiko Kawashima, Putri Dinasti Qing yang Berubah Menjadi Mata-Mata Jepang Lalu Dihukum Mati oleh Tiongkok

By Afif Khoirul M, Senin, 17 April 2023 | 17:10 WIB

Foto Yoshiko Kawashima, mata-mata Jepang keturunan Dinasti Qing.

Intisari-online.com - Yoshiko Kawashima adalah salah satu tokoh yang kontroversial dalam sejarah Tiongkok dan Jepang.

Dia lahir sebagai putri dari Dinasti Qing, dinasti terakhir yang memerintah Tiongkok, tetapi dibesarkan di Jepang oleh keluarga angkatnya.

Dia kemudian menjadi mata-mata untuk Jepang dan Manchukuo, negara boneka yang didirikan oleh Jepang di wilayah timur laut Tiongkok.

Yoshiko Kawashima lahir dengan nama Aisin Gioro Xianyu pada tahun 1907 di Beijing.

Ayahnya adalah Pangeran Shanqi, seorang pangeran Manchu yang merupakan cucu dari Kaisar Daoguang.

Ibunya adalah seorang selir dari etnis Han. Yoshiko adalah salah satu dari 38 anak yang lahir dari ayahnya.

Ketika Yoshiko berusia delapan tahun, dia diadopsi oleh Naniwa Kawashima, seorang teman ayahnya yang merupakan mantan perwira militer Jepang.

Naniwa membawa Yoshiko ke Jepang dan memberinya nama baru, Yoshiko Kawashima.

Dia juga mengajarkan Yoshiko tentang budaya dan bahasa Jepang, serta melatihnya menjadi seorang prajurit.

Yoshiko tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik, cerdas, dan berani.

Dia juga memiliki minat yang besar terhadap politik dan militer.

Baca Juga: Memantau Gerak-Gerik Belanda dengan Bertaruh Nyawa, Inilah Siti Fatimah Mata-Mata Indonesia Para Agresi Militer Belanda II