Find Us On Social Media :

Pendiri Raksasa Farmasi Kalbe Farma Berpulang, Selamat Jalan Dokter Boen

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 5 April 2023 | 16:07 WIB

Dokter Boen alias Boenjamin Setiawan pendiri raksasa farmasi kalbe Farma meninggal dunia di usia 90 tahun.

Antibiotik chloramphenicol kami tiru menjadi Chloramplex. Kami meniru tidak asal meniru, tetapi dengan menambahkan inovasi pada obat yang kami tiru.

Kemudian, kami juga membuat Kalpanax, obat panu, karena pada waktu itu banyak sekali orang yang menderita panu.

Intisari pun demikian, saya kira bisa maju karena inovasi-inovasi yang dilakukannya. Perkembangan obat-obatan dimulai dengan jamu atau herbal.

Pada fase berikutnya ditemukan obat-obatan bermolekul kecil, macam aspirin. Di fase ketiga, orang menemukan antibiotik, seperti penicillin. Sekarang kita telah memasuki fase keempat yaitu bioteknologi, di mana orang membuat obat-obat bermolekul besar, seperti protein-protein.

Fase terakhir dan sedang berkembang adalah fase stemcell, atau kita kenal sebagai sel punca. Oleh karena saya praktik sebagai dokter, saya mengetahui kebutuhan obat di masyarakat saat itu.

Promosinya kami meniru cara marketing sebuah perusahaan luar negeri. Dengan pricing yang tepat, ditambah kenyataan bahwa kami bersaudara, sehingga lebih mudah bekerja sama.

Kami pun merekrut pegawai secara selektif. Kalbe didirikan pada waktu yang tepat. Di era itu Indonesia baru dibuka kembali bagi investor asing.

Perusahaan farmasi asing banyak memasarkan obatnya di Indonesia. Sebut saja: Bayer, Dumex, dll. Mereka menjual obat-obat paten yang tentu saja harganya mahal.

Sebaliknya, obat produksi pabrik lokal harganya murah-murah. Kami pun menetapkan harga di antara keduanya.

Demikianlah, dengan strategi 5P kami membangun Kalbe: Product, Promotion, Placement, Pricing dan People."