Find Us On Social Media :

Memegang Mangkuk dari Tengkorak Berisi Darah, Siapa Sebenarnya Sosok di Balik Arca Bhairawa?

By Ade S, Rabu, 5 April 2023 | 07:56 WIB

Arca Bhairawa di Candi Prambanan

Prasasti ini berisi tentang pengukuhan Adityawarman sebagai raja Malayapura dengan gelar Maharajadiraja Srīmat Srī Udayādityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Warmadewa.

Arca Bhairawa dan Agama Tantrayana

Arca Bhairawa juga memiliki kaitan dengan agama Tantrayana, yaitu suatu aliran sinkretisme Hindu Siwa dan Buddha yang berkembang di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-15.

Tantrayana mengajarkan tentang pencapaian kesempurnaan spiritual melalui praktik-praktik mistis dan magis yang melibatkan mantra, mudra, mandala, yoga, dan ritual-ritual khusus.

Salah satu ritual khusus yang dilakukan oleh penganut Tantrayana adalah ritual darah atau kapalikacara.

Ritual ini melibatkan pengorbanan darah manusia atau hewan yang dituangkan ke dalam mangkuk dari tengkorak dan diminum oleh para peserta ritual.

Ritual ini bertujuan untuk memperoleh kekuatan supranatural dan keselamatan dari dewa-dewa.

Bhairava adalah salah satu dewa yang dipuja dalam ritual darah. Bhairava adalah salah satu manifestasi dari Dewa Siwa, dewa utama dalam agama Hindu.

Menurut mitologi Hindu, Bhairava lahir dari kemarahan Siwa saat istrinya, Dewi Sati, membakar dirinya sendiri sebagai protes terhadap ayahnya yang tidak menghormati suaminya.

Siwa kemudian memenggal kepala ayah Sati dan mengembara dengan membawa kepala tersebut.

Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Brahma, dewa pencipta, yang mencoba menenangkan Siwa.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Singasari yang Berupa Prasasti, Arca, dan Candi