Find Us On Social Media :

Misteri Kematian Sultan Agung, Raja Mataram Islam yang Ditakuti Belanda dan Hampir Kuasai Pulau Jawa

By Afif Khoirul M, Selasa, 4 April 2023 | 18:35 WIB

Ilustrasi - Kematian Sultan Agung yang misterius.

Intisari-online.com - Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja ketiga dari Kesultanan Mataram, kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa yang berdiri pada abad ke-16 hingga ke-18.

Ia memerintah dari tahun 1613 hingga 1645 dan berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Jawa, Madura, dan sebagian Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Ia juga dikenal sebagai raja yang berani melawan penjajahan VOC di Batavia, meskipun dua kali gagal.

Namun, di balik kejayaan dan keberaniannya, Sultan Agung juga menyimpan misteri tentang kematian dan makamnya. Bagaimana kisahnya?

Sakit Parah dan Ramalan Nyi Roro Kidul

Menurut sejarawan H.J. de Graaf dalam bukunya Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung.

Kesehatan Sultan Agung mulai menurun setelah ia mendapat gelar dari Mekkah pada tahun 1640.

Ia jatuh sakit parah pada tahun 1642 dan pemerintahan Mataram diurus oleh Tumenggung Wiraguna.

Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nyi Roro Kidul, ratu pantai selatan yang dipercaya sebagai istri spiritual Sultan Agung, sudah meramalkan kematian sang raja pada tahun 1644.

Dalam ramalannya, Nyi Roro Kidul mengatakan bahwa Sultan Agung akan meninggal pada hari Jumat Wage bulan Ruwah tahun Alip (1645) dan dimakamkan di puncak bukit Imogiri.

Sultan Agung pun mempersiapkan makamnya di Imogiri dengan membangun sebuah masjid dan menara pengawas.

Baca Juga: Dua Kali Berani Serang Belanda, Inilah 8 Fakta Sultan Agung, Raja Mataram yang Ditakuti VOC