Kisah Nabi Musa dan Mukjizat Membelah Lautan yang Tenggelamkan Raja Firaun

Dwi Nur Mashitoh

Penulis

Ilustrasi Kisah Nabi Musa dan mukjizat membelah lautan

Intisari-Online.com - Nabi Musa memiliki sejumlah mukjizat.

Dalam kisah Nabi Musa, salah satu mukjizat yang paling terkenal adalah membelah lautan.

Kisah tersebut tertuang dalam Al Quran Surat As-Syu'ara' ayat 52-66.

Dikisahkan hal itu bermula ketika Nabi Musa dan para pengikutnya hendak pergi dari Mesir ke Negeri Syam.

Namun, dalam perjalanan mereka dikejar oleh Raja Firaun dan pasukannya.

Raja Firaun merupakan pemimpin di wilayah Mesir yang terkenal akan kekejamannya.

Ia dikenal sebagai raja yang sewenang-wenang, sombong, dan suka memperbudak masyarakatnya.

Tak hanya itu saja, Raja Firaun juga mengaku-ngaku sebagai Tuhan.

Singkat cerita, Nabi Musa dan pengikutnya sampai di sebuah pinggir lautan.

Sementara Raja Firaun dan pasukannya hampir menyusul mereka.

Di saat-saat seperti itu, para pengikut Musa diliputi kekhawatiran.

Namun, Musa meyakini bahwa pertolongan Allah itu nyata.

Benar saja, Nabi Musa lantas diperintah untuk menghentakkan tongkatnya ke lautan tersebut.

“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar” (QS:Asy-Syu’ara' Ayat: 63).

Seketika, lautan membelah secara ajaib.

Nabi Musa dan pengikutnya pun melewati celah lautan yang terbelah tersebut.

Begitu pula dengan Raja Firaun dan pasukannya yang hampir berhasil menyusul mereka.

Nabi Musa dan rombongannya berhasil mencapai daratan dengan selamat.

Sementara pasukan Raja Firaun masih berada di celah lautan tersebut.

Namun, lautan tiba-tiba kembali seperti semula sebelum mereka mencapai daratan.

Raja Firaun dan rombongannya itu pun tenggelam di dalam lautan tersebut.

“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS:Asy-Syu’ara' Ayat: 65-67).

Baca Juga: Kisah Pertemuan Nabi Adam dan Nabi Musa, Terjadi Perdebatan Sengit

(*)

Artikel Terkait