Intisari-online.com - Nyi Roro Kidul adalah salah satu tokoh mitos yang populer di kalangan masyarakat Jawa.
Ia dipercaya sebagai penguasa Pantai Selatan yang memiliki kekuatan dan kesaktian luar biasa.
Nyi Roro Kidul juga diyakini sebagai pelindung dan istri spiritual raja-raja Mataram, sebuah kerajaan Islam yang berdiri sejak abad ke-16 Masehi.
Salah satu kisah yang terkenal tentang Nyi Roro Kidul adalah bantuan magisnya untuk Kerajaan Mataram dalam perang melawan Belanda.
Perang ini terjadi pada tahun 1628-1629, ketika Sultan Agung, cucu Panembahan Senopati, berusaha menaklukkan Batavia, benteng pertahanan Belanda di Jawa.
Sultan Agung mengirimkan pasukan besar yang dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso untuk mengepung Batavia.
Namun, pasukan Mataram mengalami kesulitan karena Belanda memiliki persenjataan yang lebih modern dan bantuan dari sekutu-sekutunya.
Selain itu, pasukan Mataram juga harus menghadapi wabah penyakit dan kelaparan.
Di saat-saat genting itu, Nyi Roro Kidul datang membantu dengan mengirimkan pasukan lautnya yang terdiri dari jin, makhluk halus, dan binatang laut.
Pasukan laut ini menyerang kapal-kapal Belanda yang berada di Teluk Jakarta dan menghancurkannya.
Dengan demikian, pasokan makanan dan senjata Belanda terputus.
Baca Juga: Usia 10 Tahun Sudah Jadi Raja Mataram, Begini Kisah Hamengkubuwo IV Yang Berakhir Tragis
Sayangnya, bantuan Nyi Roro Kidul tidak cukup untuk membuat Mataram menang.
Pasukan Belanda berhasil bertahan di dalam benteng dan mendapatkan bala bantuan dari Malaka.
Akhirnya, Sultan Agung terpaksa membatalkan pengepungan dan mundur ke Mataram.
Meskipun gagal merebut Batavia, perang ini menunjukkan keberanian dan keteguhan Sultan Agung dan rakyat Mataram dalam melawan penjajah.
Perang ini juga menunjukkan hubungan mistis antara Nyi Roro Kidul dan raja-raja Mataram yang dianggap sebagai suaminya.
Bantuan Nyi Roro Kidul untuk Kerajaan Mataram tidak hanya terjadi saat perang melawan Belanda.
Menurut beberapa sumber sejarah dan legenda, Nyi Roro Kidul juga pernah membantu pasukan Mataram dalam menaklukkan Kerajaan Pajang tanpa perang.
Kerajaan Pajang adalah kerajaan yang didirikan oleh Jaka Tingkir setelah berhasil menggulingkan Sultan Trenggana dari Demak.
Jaka Tingkir kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya dan memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang.
Salah satu menantu Sultan Hadiwijaya adalah Danang Sutawijaya, yang kemudian menjadi Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.
Danang Sutawijaya memiliki hubungan yang kurang baik dengan iparnya, Arya Pangiri, yang juga menantu Sultan Hadiwijaya.
Baca Juga: Prajurit Estri: Perempuan-Perempuan Perkasa Mataram yang Menggetarkan Belanda
Suatu hari, Arya Pangiri menghasut Sultan Hadiwijaya untuk membunuh Danang Sutawijaya dengan alasan bahwa ia berencana memberontak.
Sultan Hadiwijaya percaya dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Danang Sutawijaya di Kotagede.
Namun, Danang Sutawijaya berhasil lolos dari serangan itu dan melarikan diri ke hutan.
Di sana ia bertemu dengan Nyi Roro Kidul yang terpesona oleh ketampanan dan keteguhannya.
Nyi Roro Kidul pun bersedia membantu Danang Sutawijaya untuk membalas dendam kepada Arya Pangiri dan Sultan Hadiwijaya.
Nyi Roro Kidul mengirimkan pasukan lautnya yang terdiri dari jin, makhluk halus, dan binatang laut untuk menyerang Kerajaan Pajang.
Pasukan laut ini menimbulkan bencana alam seperti hujan badai, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir bandang.
Sultan Hadiwijaya dan Arya Pangiri menjadi ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Mereka pun menyadari bahwa mereka telah berbuat salah kepada Danang Sutawijaya dan memohon ampun kepadanya.
Danang Sutawijaya pun menerima permintaan maaf mereka dan menghentikan serangan pasukan lautnya.