Penulis
Suar.ID -Vladimir Putin Mau Hentikan Invasi Rusia Ke Ukraina Asal 3 Syarat Ini Terpenuhi.
Invasi Rusia ke Ukraina membuat geger seluruh dunia.
Tagar Perang Dunia III sempat menggema.
Pasalnya, invasi Rusia diproyeksi bisa meluas.
Bahkan, invasi tersebut bisa menjadi awal mula perang nuklir.
Lantaran, Rusia memperingatkan, tidak segan akan menggunakan senjata nuklir.
Selain itu, banyak pihak menuntut Rusia untuk menghentikan invasi tersebut sebelum meluas.
Rupanya, genjata senjata yang diharapkan banyak pihak itu sebenarnya bisa saja terjadi.
Menurut Presiden Rusia, Vladimir Putin menekankan, perdamaian hanya bisa datang ke Ukraina.
Namun, ada tiga syarat yang ditetapkan oleh pihak Rusia.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Vladimir Putin mengatakan, Rusia siap bernegosiasi dengan perwakilan Ukraina untuk mengakhiri pertempuran.
Namun, Presiden Rusia menekankan, solusi damai untuk Ukraina hanya mungkin jika "kepentingan keamanan Rusia yang sah dijamin".
Berikut tiga syarat yang diberikan Vladimir Putin:
1. Kedaulatan Rusia atas semenanjung Krimea" diakui",
2. De-militerisasi dan de-fasis Ukraina,
3. Memastikan Ukraina tetap netral.
Menurut Istana Elysee, dalam panggilan telepon dengan presiden Rusia, Macron juga mengangkat "permintaan masyarakat internasional" untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina.
Selain itu, diperlukan gencatan senjata segera.
Presiden Macron telah meminta Rusia untuk melakukan hal berikut:
1. Hentikan semua serangan terhadap warga sipil dan sasaran sipil di Ukraina,
2. Lindungi keselamatan semua warga sipil dan fasilitas sipil di Ukraina,
3. Pastikan keamanan di jalan-jalan pusat, terutama di selatan kota Kiev.
Prancis mengumumkan dan menambahkan, Putin "siap untuk memenuhi persyaratan di atas".
Selama pembicaraan, Putin juga menambahkan, militer Rusia di Ukraina tidak mengancam warga sipil atau menargetkan warga sipil di Ukraina.
Sementara, Putin dan Macron berbicara melalui telepon, Prancis dan anggota Uni Eropa (UE) lainnya, bekerja untuk meloloskan undang-undang yang memungkinkan pengungsi dari Ukraina dilindungi dan tinggal di negara-negara Uni Eropa selama mungkin, hingga 3 tahun.
"Misi UE adalah untuk mendukung pengungsi dari Ukraina," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin.
Menurut perkiraan PBB, lebih dari 500.000 orang Ukraina telah melintasi perbatasan ke negara-negara Eropa untuk menghindari efek konflik dengan Rusia.
Baca Juga: Demi Amankan Vladimir Putin, Rusia Disebut Siap Luncurkan Pesawat Hari Kiamat