Find Us On Social Media :

Ketika Ramadhan Memberikan Pengaruh Kehidupan Politik dan Ekonomi Mataram Islam, Ada Pertistiwa Besar Terjadi

By Afif Khoirul M, Rabu, 29 Maret 2023 | 03:05 WIB

Ilustrasi - Mataram Islam Pada Bulan Ramadhan.

Uang kertas ini memiliki nilai nominal yang bervariasi, mulai dari 1 keping hingga 1000 keping.

Uang kertas ini digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan di wilayah Mataram Islam.

Namun, uang kertas ini juga memiliki kelemahan, yaitu mudah rusak dan tidak memiliki nilai intrinsik.

Oleh karena itu, uang kertas ini tidak diterima oleh VOC dan kerajaan-kerajaan lain di luar Mataram. Uang kertas ini akhirnya ditarik dari peredaran pada tahun 1681.

Selain uang kertas, produk baru lain yang berkembang pada masa Mataram Islam adalah batik. Batik adalah seni menghias kain dengan menggunakan malam (lilin) sebagai pewarna.

Batik mulai dikenal di Jawa sejak abad ke-13, namun baru mencapai puncak kepopulerannya pada masa Mataram Islam.

Hal ini karena batik menjadi salah satu simbol identitas dan status sosial masyarakat Mataram.

Batik dibuat oleh para pengrajin yang disebut mbatik atau mbatiker. Mereka biasanya berasal dari kalangan rakyat biasa atau priyayi rendahan.

Mereka membuat motif-motif batik yang bervariasi, mulai dari motif geometris, flora, fauna, hingga motif-motif Islam seperti kaligrafi atau tumbuhan-tumbuhan yang disebut dengan sebutir (seperti cengkeh atau kapas).

Batik diproduksi secara massal untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Batik dijual di pasar-pasar besar seperti Pasar Gede di Solo atau Pasar Beringharjo di Yogyakarta.

Batik juga menjadi salah satu komoditas ekspor yang diminati oleh pedagang asing dari Eropa, Timur Tengah, India, atau Cina. Batik menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Mataram Islam.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ramadhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan politik dan ekonomi Mataram Islam.