Penulis
Intisari-Online.com -Kelahiran Nabi Ishaq AS merupakan anugerah besar bagi Nabi Ibrahim AS dan istrinya, Siti Sarah.
Sebab, saat akhirnya mengandung dan melahirkan, Siti Sarah dan Nabi Ibrahim AS tak lagi muda.
Dikisahkan dalam Al-Quran surat Hud aayat 69-73, Nabi Ibrahim kedatangan empat tamu yang memberinya selamat.
Nabi Ibrahim pun menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang pada para tamunya.
Namun, keempat tamu tersebut sama sekali tak menyentuh makanan tersebut.
Hal ini sempat membuat Nabi Ibrahim merasa takut dan curiga.
Rupanya, keempat tamu itu adalah malaikat yang diutus Allah SWT untuk membinasakan kaum Luth.
Selain memiliki tujuan kepada kaum Luth, tamu tersebut juga bertujuan memberi kabar gembira kepada Nabi Ibrahim akan kelahiran seorang putra yang bernama Ishaq.
Sesuai yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 71.
“Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishaq (akan lahir) Ya’qub.” (Q.S. Hud ayat 71).
Mengetahui kabar yang disampaikan tersebut, Sarah sangat tercengang sekaligus bahagia.
Pasalnya Sarah pada saat itu sudah tua (ketika itu berusia 90 tahun) dan memiliki kondisi mandul.
Sarah sendiri tidak pernah menduga.
“Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua
dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.”
Para malaikat pun berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?
Itu adalah rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”
Sngguh kuasa Allah tiada bandingnya dan selalu memberi rahmat kepada hamba-Nya yang beriman.
“Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Adz-Dzariyat ayat 30).
Kelahiran Ishaq sendiri merupakan sebuah berkah dan karunia bagi Nabi Ibrahim dan Sarah.
Baca Juga: Cium Tangan, Tradisi Nusantara yang Bisa Bikin Hidup Anda Sejahtera
(*)