Find Us On Social Media :

Saat Jogja Diguncang Gempa 5,2 M, Siapa Sangka Gunung Merapi Alami Aktivitas Ini, Masyarakat Diminta Waspada

By Afif Khoirul M, Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:20 WIB

Ilustrasi - Gunung Merapi memuntahkan lava pijar.

Intisari-online.com - Pada Jumat (17/3/23) Yogyakarta diguncang dengan gempa berkekuatan 5,2 M di Kulon Progo.

Gempa tersebut terjadi pada Jumat (17/3) pada pukul 19.05 WIB.

Pusat gempa diketahui ada di Barat Daya Kulon Progo, dengan kedalaman 10 Km.

Meski dihebohkan dengan gempa di Kulon Progo, siapa sangka ada ancaman lain yang turut mengintai Yogyakarta dalam waktu bersamaan.

Mengutip Tribunnnews, pada Jumat (17/3/23), Gunung Merapi juga mengalami aktivitas berbahaya.

Menurut laporan terakhir, masyarakat sampai diminta waspada dengan aktivitas Gunung Merapi.

Pasalnya pada Jumat 17 Maret 2023, kembali memuntahkan awan panas.

Padahal dalam beberapa waktu, Merapi sudah tak memuntahkan awan panas tersebut.

Awan panas itu muncul sebelum terjadinya hujan lebat di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hujan lebat ini juga terjadi di puncak Gunung Merapi dengan disertai angin kencang.

Akibat hujan dan erupsi yang terjadi pada waktu bersamaan itu, masyarakat diminta untuk waspada.

Baca Juga: Alhamdulillah Tak Berpotensi Tsunami, Jogja Baru Saja Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Di Sini Pusat Gempanya

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santosa meminta masyarakat waspada.

Pasalnya akibat hal itu, bisa menyebabkan potensi banjir lahar dingin di sejumlah sungai berhulu Merapi.

Terlebih dibarengi dengan rentetan erupsi merapi dan hujan lebat.

Hal itu menyebabkan volume kubah terpangkas.

Menurut catatan BPPTKG, rentetan eruspi menyebabkan volume kubah barat daya sebelum 11-12 Maret tercatat 2.75.100 meter kubik kini terpangkas.

Hanya menjadi 1.072.800 meter kubik usai dilaporkan terpangkas.

Ini meyebabkan volume kubah barat daya saat ini terukur sebesar 1.686.200 meter kubik.

Sementara volumen kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.

Menurut laporan terakhir, Gunung Merapi memuntahkan awan panas dua kali pada Jumat (17/3).

Awan panas itu terjadi pukul 18.07 dan 19.30 WIB, dengan jarak luncur 1,3 kilometer ke barat daya atau Kali Bebeng.

Adapun hujan di kawasan Yogyakarta, menyebabkan sejumlah dampak yang cukup parah.

Baca Juga: Konon Ramalannya Tak Pernah Meleset, Ahli Seismik Belanda Ini Peringatkan 3 Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Gempa Seperti Turki

Antara lain pohon tumbang yang menuntup akses jalan di Ring Road Utara.

Kemudian baliho juga tumbang menutup askses jalan di kawasan itu, juga merusak belasan rumah warga, termasuk atap gedung DPRD Sleman.

Sementara itu, pada malam harinya Yogyakarta juga diguncang dengan gempa bumi berkeuatan 5,2 M di Kulon Progon.

Namun gempa tersebut dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian, gempa tersebut sempat memicu kepanikan warga Yogyakarta.