Penulis
Intisari-Online.com - Lahir diSingkil, Aceh pada tahun1024 H/1615 M,Syekh Abdul Rauf Singkil adalahulama besar Aceh.
Dia memilikipengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatra danIndonesia.
Gelarnya adalahTengku Syiah Kuala atau dalam bahasa Aceh, artinya Syekh Ulama di Kuala.
Setelahpergi menunaikan ibadah haji dan belajar kepada banyak ulama di Timur Tengah, dia diperkirakankembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M.
Ketika kembali, dia mengajarkan serta mengembangkan Tarekat Syathariah yang diperolehnya.
Banyak santri dan murid yang berguru kepadanya. Mulai orang asli Aceh, hingga beberapa orang dari wilayah Indonesia lainnya.
Bahkan beberapa muridnya kini menjadiulama terkenal.
Sebut sajaSyekh Burhanuddin Ulakan (dari Pariaman, Sumatra Barat) dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (dari Tasikmalaya, Jawa Barat).
Sangat pantas rasanya jikaSyekh Abdul Rauf menjadi salah satu ulama Indonesia yang mendunia.
Sebab diamenjadi rujukan penting para mubalig yang merintis dakwah ke berbagai daerah diIndonesia.
Perlu Anda tahu, Mubaliq adalahorang yang menyampaikan ajaran Islam baik secara lisan atau tulisan.
Baca Juga: Cara Syekh Nuruddin Untuk Membantah Aliran Wujudiyah di Aceh
Cara itulah yang membuat caranyasejalan dengan sifat strategis Aceh sebagai poros peradaban Islam di Kepulauan Indonesia.
Saat itu, Aceh merupakan tempat persinggahan para calon jamaah haji asal Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.
Disebabkan peran besar tersebut, Syekh Abdul Rauf dapat dikatakan sebagai Poros sejumlah ulama Nusantara.
Salah seorang muridnya adalah Syekh Burhanudin Ulakan (1646 M-1692 M).
Setelah belajar di Aceh, mubalig asal Pariaman itu berangkat ke Tanah Suci.
Sepulangnya dari Haramain, dia mendirikan surau di Ulakan. Jasanya yang paling dikenang adalah mendakwahkan Islam kepada kaum bangsawan Kerajaan Pagaruyung.
Murid lainnya adalah Syekh Abdul Muhyi.
Mubaligh asal Jawa Barat itu pernah bermukim di Aceh, untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci untuk mendalami ilmu-ilmu agama.
Sempat pula dia berkunjung ke Baghdad (Irak) untuk berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Jailani (1077 M-1166 M).
Sepulangnya daririhlahkeilmuan itu, Abdul Muhyi menyebarkan dakwah Islam, termasuk tarekat Syathariyah, di Jawa Barat.
Baca Juga: Ulama Indonesia yang Mendunia: Begini Kiprah Syekh Hamzah Fansuri