Penulis
Intisari-Online.com -Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengungkapkan tersangka baru dalam kasus penganiayaan David.
Dia adalahShane Lukas (19).
Menurut Ade Ary, ada 4 faktor yang membuat pemuda tersebut menjadi tersangka dalam kasus ini.
Pertama,Shane terbukti memanas-manasi pelaku Mario Dandy untuk menganiaya korban.
Kedua, terbukti merekam aksi penganiayaan dan pengeroyokan tersebut dengan ponsel pelaku Mario.
Ketiga, membiarkan kejadian kekerasan tersebut terjadi.
Keempat, dia mencontohkan 'sikap tobat' atas permintaan pelaku agar ditirukan korban.
Oleh karenanya, kini Shane dijerat dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 KUHP.
Provokosi yang dilakukan Shane berbuntut panjang.
Tak hanya dia dan Mario masuk penjara, korban David kini mengalami koma dan ayah Mario dicopot dari jabatannya. Belum lagi sanksi sosial lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata provokasi memang cenderung bermakna negatif.
Yakni sikap memanasi situasi supaya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Dan menurut para ahli,provokasiadalah suatu tindakan penghasutan dan pancingan yang dapat menyebabkan reaksi seseorang menjadi marah atau bertindak mengerikan.
Dilansir daripsychcentral.com pada Sabtu (25/2/2023), berikut ini beberapa cara para provokator membuat kekacauan yangmenyebabkan kehancuran.
1.Menghasutdengan memberikan argumen 'gila'
Provokatorterkenal dengan taktik yang dikenal sebagai "memancing".
Mereka dengan sengaja memprovokasi Anda, sehingga Anda bereaksi secara emosional.
Mereka bahkan akan menggambarkan upaya yang santun dan masuk akal untuk meminta Anda melakukan 'serangan'.
Ketika Anda termakan umpannya, maka mereka secara emosial memperoleh kesenangan.
Inikarena sikap Anda memvalidasi rasa superioritas dan kepentingan mereka.
2. Memprovokasi kecemburuan dan menggunakan cinta segitiga untuk membuat Anda bersaing
Provokator terkenal karena sesuatu yang dikenal sebagai "triangulasi".
Ini adalah sifat mengadu dua orang satu sama lain untuk membuat mereka bersaing. Misalnya terkait kasus cinta segitiga.
Biasanya dia akanmemberikan komentar meresahkan tentang betapa menariknya seseorang, mengisyaratkan perselingkuhan, atau membual tentang seberapa sering mereka dipukul.
Baca Juga: Legenda Sangkuriang, Benarkah Berkaitan dengan Gunung Api Purba?