Find Us On Social Media :

Film Bodyguards and Assassins: Perjuangan Sun Yat-sen, Bapak Revolusi China dalam Revolusi China Tahun 1911

By Mentari DP, Rabu, 22 Februari 2023 | 17:30 WIB

Film Bodyguards and Assassins dan sejarah Revolusi China tahun 1911.

Perang Rusia-Jepang (tahun 1904–1905) dengan tegas menetapkan klaim Jepang atas Timur Laut dan selanjutnya melemahkan Dinasti Qing.

Ketika Dinasti Qing mengalami kemunduran, para revolusioner melakukan beberapa upaya terakhir untuk reformasi konstitusi. 

Saat itu, Kang Youwei dan Liang Qichao muncul sebagai pemimpin dari mereka yang mengusulkan pembentukan monarki konstitusional.

Sementara Sun Yat-sen memimpin gabungan kelompok yang bersama-sama membentuk Aliansi Revolusioner atau Tongmenghui.

Aliansi Revolusioner menganjurkan untuk mengganti pemerintahan Dinasti Qing dengan pemerintahan Republik.

Sun sendiri adalah seorang nasionalis dengan kecenderungan sosialis.

Tongmenghui melakukan 7 hingga lebih pemberontakan untuk melawan Dinasti Qing. Tapi mereka dikalahkan tentara Qing.

Pada musim gugur 1911, pemberontakan di Wuchang mengubah situasi dan menjadi pemberontakan nasionalis.

Sun berada di luar negeri itu memastikan tidak ada negara yang memberikan dukungan finansial atau militer kepada pemerintah Qing dalam perjuangannya.

Pada saat dia kembali ke China, kaum revolusioner telah merebut Nanjing, bekas ibu kota di bawah Dinasti Ming, dan perwakilan dari provinsi mulai berdatangan untuk majelis nasional pertama.

Baca Juga: Menguak Asal-usul Nyi Roro Kudul dalam Film 'Bangunnya Nyi Roro Kidul'

Bersama-sama, mereka memilih Sun sebagai Presiden Sementara Republik China yang baru dideklarasikan.

Dengan melemahnya posisi militer Qing dan ketentuan dibuat untuk pemeliharaan keluarga kerajaan di istana, Kaisar dan keluarga kerajaan turun tahta pada bulan Februari 1912.

Baca Juga: Film Man On Fire, Terinspiasi dari 2 Penculikan di Dunia Nyata Tapi Endingnya Beda