Berikut Ini Tujuan, Bentuk, hingga Contoh dari Sikap Nasionalisme

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Tujuan dari sikap nasionalisme.

Intisari-Online.com - Nasionalisme merupakan salah satu sikap yang sangat penting dalam berbangsa dan bernegara.

Menurut Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah sebuah paham yang mengajarkan untuk mencintai bangsanya sendiri.

Jika merujuk pada KBBI, maka orang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi adalah orang yang mencintai negaranya.

Sementara, jika merujuk pada paham Pancasila dan pembukaan UUD NRI Tahun 1945, nasionalisme adalah sikap cinta tanah air dan menjaga persatuan bangsa dengan tetap menjaga perdamaian yang ada di dunia.

Pertanyaan mengenai tujuan dari sikap nasionalisme terdapat pada halaman 178 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X.

Pada bagian 4 unit 1 buku tersebut dipelajari mengenai "Paham Kebangsaan, Nasionalisme, dan Menjaga NKRI".

Merujuk pada definisinya, maka beberapa tujuan nasionalisme adalah sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa;
  2. Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antarindividu dan masyarakat;
  3. Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar-sesama anggota masyarakat;
  4. Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga negara kepada pemerintah;
  5. Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air dan bangsa; dan
  6. Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun daridalam negeri.
Ada berbagai bentuk nasionalisme yang diterapkan si suatu negara, berikut ini beberapa di antaranya:

1. Nasionalisme Kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan biasa juga disebut dengan nasionalisme sipil. Nasionalisme kewarganegaraan ialah bentuk nasionalisme di mana negara memiliki kebenaran politik dari keikutsertaan rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.

Baca Juga: Ini Kesepakatan tentang Dasar Negara yang Dihasilkan dari Anggota BPUPKI dengan Keragaman Latar Belakangnya

2. Nasionalisme Etnis

Nasionalisme etnis ialah berupa semangat kebangsaan di mana negara memiliki kebenaran politik dari budaya asal atau etnis suatu masyarakat.

3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas

Bentuk nasionalisme tersebut ialah negara memiliki kebenaran politik secara organik, yakni berupa hasil dari suatu bangsa atau ras menurut semangat romantisme.

4. Nasionalisme Budaya

Bentuk nasionalisme budaya ialah negara memiliki kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama, dan bukan dari sifat keturunan seperti ras, warna kulit, dan lainnya.

5. Nasionalisme Kenegaraan

Bentuk nasionalisme kenegaraan ialah masyarakatnya memiliki perasaan nasionalistis yang kuat dan diberi keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Nasionalisme kenegaraan juga sering berhubungan dengan nasionalisme etnis.

6. Nasionalisme Agama

Bentuk nasionalisme agama ialah negara memiliki legitimasi politik dari adanya persamaan agama.

Baca Juga: Nasib Karimah si Gundik Jawa, Dikurung di Kamar Hanya untuk Tuannya Bermain Tangan

Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Nasionalisme

Berikut ini beberapa contoh sikap dan perilaku yang sejalan dengan sikap nasionalisme adalah:

1. Mematuhi aturan yang berlaku;2. Mematuhi hukum negara;3. Melestarikan budaya bangsa;4. Menciptakan dan mencintai produk dalam negeri; dan5. Bersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan, dan memajukan negara

Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme sendiri sudah menjadi pandangan yang dikenal sejak akhir abad ke-18.

Sementara di Indonesia benih-benih nasionalisme mulai muncul sejak abad ke-19 dan abad ke-20.

Awal kebangkitan nasionalisme di Indonesia yaitu dari lahirnya organisasi Budi Utomo.

Kemudian, disusul munculnya berbagai organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya.

Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasasiswa STOVIA, Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji.

Saat itu, program utama Budi Utomo yaitu mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran.

Baca Juga: Cara Apa yang Bisa Ditempuh untuk Mengatasi Tantangan dalam Melestarikan Tradisi Lokal?

Budi Utomo menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan nasionalisme untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi.

Presiden Soekarno dalam setiap pidatonya saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional pun menegaskan bahwa Budi Utomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan berorganisasi.

Para pendiri Budi Utomo telah memberikan ide untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Pemerintah Kolonial Belanda dengan cara baru, yakni melalui perserikatan, perhimpunan politik dan persatuan.

Setelah berdirinya Budi Utomo, perkembangan nasionalisme Indonesia kemudian melalui berbagai masa.

Pada 17 Agustus 1945, akhirnya Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya.

Hingga kini, nasionalisme Bangsa Indonesia pun terus menghadapi tantangan, terutama dengan derasnya arus globalisasi dan modernisasi.

Baca Juga: Ledakan di Blitar yang Tewaskan 4 Orang Diduga Akibat Petasan, Ini Sederet Tragedi Petasan di Indonesia, Korbannya Banyak?

Baca Juga: 5 Hewan yang Dipercaya Bisa Mendatangkan Berkah Menurut Primbon Jawa

(*)

Artikel Terkait