Ini adalah benteng yang pernah menjadi milik Belanda dan menjadi salah satu bukti penjajahan Belanda di Indonesia.
Oleh karenanya, Presiden Soekarno beranggapan benteng ini harus 'dikubur' oleh salah satu simbol Indonesia, yaitu Masjid Istiqlal.
2. Arsitek
Ide awal pembangunan masjid ini datang dari Presiden Soekarno pada tahun 1950-an.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955, Presiden Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari arsitek dari masjid yang akan menjadi simbol negara Indonesia ini.
Ada 30 peserta sayembara yang mendaftar. Namun hanya 22 yang menjadi kandidat. Lalu akhirnya ada lima finalis.
Pada bulan Juli di tahun yang sama, selaku Kepala Juri, maka ditetapkan Friedrich Silaban sebagai arsitek dari Masjid Istiqlal.
Uniknya, dia adalah orang Kristen Protestan yang ayahnya bahkan seorang pendeta.
Namun hal itu tidak membuatnya mundur untuk mengarsiteki masjid ini.
3. Desain masjid
Friedrich Silaban mengaku tidak meniru bangunan masjid apapun untuk merancang masjid ini.
Baca Juga: Karya Syekh Abdus Samad yang Terkenal dan Masih Dipergunakan Sampai Saat Ini