Hindari Paksaan, Ini Ajaran Sunan Drajat dalam Menyebarkan Agama Islam

Mentari DP

Penulis

Ajaran Sunan Drajat dalam menyebarkan agama Islam.

Intisari-Online.com - Sunan Drajat adalahsalah satu putra dari Sunan Ampel, dan merupakan saudara dari Sunan Bonang.

Nama aslinya adalahRaden Qosim atau Syarifuddin,

Tidak seperti kakaknya,Sunan Bonang yang belajar Islam tidak hanya dari pesantren ayahandanya, Sunan Drajat memperdalam agama Islam dari para ulama yang datang bersama kapal-kapal dagang Arab.

Meski begitu, metode dakwah yang digunakannya tidak jauh berbeda dengan ayah dan kakaknya.

Diaberdakwah secara langsung.

Perjalanannya berpindah-pindah. Mulai di Gresik, lalu ke Banjaranyar, Lamongan, hingga pindah ke sebuah desa bernama Drajat.

Sunan Drajat memilih tempat di lokasi pegunungan karena dianggap aman dari banjir.

Bukit tersebut kemudian diberi nama Ndalem Dhuwur, yang di atasnya kemudiandidirikanmasjid untuk melaksanakan segala ibadah dan dakwah ajaran Islam kepada masyarakat yang baru memeluk Islam.

Ketika wafat padatahun 1522 M, ada banyak peninggalan-peninggalannya disimpan sebagai bukti sejarah perkembangan Islam di kota Gresik dan kota Lamongan Jawa Timur.

Adapun metode dakwah yang ditempuh oleh Sunan Drajat adalah dengan cara yang bijak dan halus.

Ia selalu mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak saling menyakiti.

Baca Juga: Metode Dakwah yang Dilakukan Sunan Giri, Salah Satunya Lewat Permainan

Alasannya karena sebagai sesama muslim sebaiknya harus hidup rukun dan damai jangan sampai terpecah belah.

Ia menghindari cara-cara paksaan dalam mengajarkan agama Islam.

Ia berdakwah melalui masjid atau musala, yang dilakukan sekaligus dengan praktik ibadahnya.

Sunan Drajat berdakwah dengan Pepali Pitu atau 7 Dasar Ajaran, berikut isinya:

1.Memangun resep tyasing sasama (Membuat senang hati orang lain).

2. Jroning suka kudu eling lan waspada (Dalam suasana gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada).

3. Laksitaning subrata tan nyipa marang pringga bayaning lampah (Dalam mencapai cita-cita luhur, jangan menghiraukan halangan dan rintangan).

4. Meper hardaning pancadriya (Senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi).

5. Heneng-Hening-Henung (Dalam diam akan dicapai keheningan, dalam hening akan dicapai jalan kebebasan mulia).

6. Mulya guna panca waktu (Pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalani salat lima waktu).

7. Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (Berikan tongkat kepada orang buta.Berikan makan kepada orang lapar. Berikan pakaian kepada orang tak berpakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).

Baca Juga: Alasan Sunan Gresik Menghapus Sistem Kastanisasi

Sementarainti dari ajaran Sunan Drajat adalah Catur Piwulang (Empat Pengajaran), yaitu:

1.Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto (memberikan tongkat kepada orang yang buta)

2.Paring pangan marang wong kang kaliren (memberi makan kepada orang yang kelaparan)

3.Paring sandhang marang wong kang kawudan (memberi pakaian kepada orang yang telanjang)

4.Paring payung marang wong kang kodanan (memberikan payung kepada orang yang kehujanan)

Seperti itulah ajaran Sunan Drajat dalam menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Strategi Sunan Bonang dalam Menyebarkan Islam di Tuban

Artikel Terkait