Find Us On Social Media :

Lebih dari 4.300 Tewas Akibat Gempa, Ini Alasan Banyak Bangunan Runtuh di Turki

By Mentari DP, Selasa, 7 Februari 2023 | 14:30 WIB

Lebih dari 4.300 orang tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah.

Intisari-Online.com - Per hari ini, Selasa (7/2/2023) pukul 10.00 WIB, ada lebih dari 4.300 orang tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah.

Menurut tim penyelamat, sebagian besar korban berada di bawah reruntuhan.

Menurut kepala dinas bencana Turki, Yunus Sezer, setidaknya 2.921 orang tewas dan lebih dari 15.800 lainnya terluka di Turki.

Sementara di negara tetangga Suriah, setidaknya 1.451 orang tewas.

Menurut kantor berita negara Suriah SANA, 711 orang tewas di seluruh wilayah yang dikuasai pemerintah, sebagian besar di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.

Kelompok "White Helmets", yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, melaporkan 740 kematian di daerah yang dikuasai oposisi.

Sebagian besar Suriah barat laut, yang berbatasan dengan Turki, dikendalikan oleh pasukan anti-pemerintah di tengah perang saudara berdarah yang dimulai pada 2011.

Dilansir dari cnn.com pada Selasa (7/2/2023), Pusat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu berada 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer, kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari.

Yang terbesar, gempa besar berkekuatan 7,5 magnitudo yang melanda Turki sekitar sembilan jam setelah gempa awal, menurut USGS.

Gempa susulan itu melanda sekitar 95 kilometer utara dari gempa pertama.

Baca Juga: Turki Dihantam Gempa 7,8 Magnitudo, Rupanya Negara Itu Memang Jadi 'Sarang' Gempa

Sejumlah negara telah mengirim pekerja penyelamat untuk membantu wilayah yang dilanda bencana, di mana upaya besar-besaran untuk menemukan warga sipil yang terperangkap sedang berlangsung.

Namun cuaca dingin dan basar menghambat evakuasi.

Gempa pada hari Senin kemarin diyakini sebagai yang terkuat yang melanda Turki sejak 1939, ketika gempa dengan kekuatan yang sama menewaskan 30.000 orang.

Gempa bumi sebesar ini jarang terjadi, dengan rata-rata kurang dari lima terjadi setiap tahun, di mana pun di dunia.

Akan tetapi tujuh gempa dengan kekuatan 7 magnitudo atau lebih besar telah melanda Turki dalam 25 tahun terakhir dan gempa kemarin adalah yang paling kuat.

Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Georgia Tech, mengatakan kepada CNN bahwa daerah yang dilanda gempa pada hari Senin rentan terhadap aktivitas seismik.

“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata Lang.

Di media sosial, ada banyak video yang menampilkan banyak bangunan di Turki hancur.

Menurut Dr. Mazen Kewara, direktur Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS) Turki, gedung tersebut tidak bisa digunakan lagi.

“Di sebelah gedung saya, sekitar 200-300 meter, ada bangunan yang roboh. Banyak bangunan yang runtuh di Gaziantep,” kata Kewara.

Dalam laporannya, Survei Geologi AS (USGS) memperingatkan bahwa penduduk Turki banyak yang tinggal di struktur bangunan yang sangat rentan terhadap goncangan gempa, meskipun ada beberapa struktur yang tahan gempa

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: Arti Mimpi Melihat Gunung Api Meletus Menurut Primbon Jawa

USGS menyoroti bangunan yang menggunakan batu bata tanpa tulangan dan rangka beton bertingkat rendah memiliki risiko terbesar.

Bahan-bahan ini terlalu kaku untuk guncangan dan lebih cenderung melengkung, yang bisa menyebabkan bencana keruntuhan.

Terakhir, lokasi gempa kali ini berada di wilayah yang jarang terkena gempa. Sehingga mereka tidak mempunyai cara pencegahan.

Baca Juga: Candy Jones, Sosok Nyata dari Film Salt, yang Dicuci Otaknya Untuk Jadi Mata-mata CIA