Film Sicario Tak Berdasar Kisah Nyata, Tapi Faktanya Akurat, Kok Bisa?

Khaerunisa

Penulis

Film Sicario.

Intisari-Online.com - Film Sicario (2015) akan tayang pada hari ini, 24 Januari 2023 pukul 21.45 WIB di TransTV.

Film ini menceritakan tentang agen FBI bernama Kate Macer (Emily Blunt) dan Reggie Wayne (Daniel kaluuya) yang melakukan penggerebekan terhadap kartel narkoba asal Meksiko.

Sasaran mereka adalah sebuah rumah yang cukup berjarak dari permukiman warga.

Kemudian ketika melakukan penggerebekan, mereka malah dikejutkan dengan penemuan mayat yang disembunyikan di dinding.

Kartel tersebut rupanya memiliki jebakan yang menewaskan beberapa rekan mereka.

Kate Macer pun mendapatkan tugas khusus lagi bersama Matt Graver (Josh Brolin) seorang petugas CIA dengan misi prioritas menangkap Letnan Kartel Sonora, Manuel Díaz (Bernardo Saracino).

Dalam film tersebut, mereka melakukan perjalanan ke Juárez, Meksiko untuk mengekstradisi saudara laki-laki Díaz, Guillermo.

Tim untuk misi tersebut terdiri dari operator Delta Force, US Marshals, dan personel CIA.

Saat melintasi perbatasan El Paso –Juárez, tim tersebut disergap oleh pembunuh bayaran kartel yang dengan cepat dibunuh oleh Delta Force.

Film aksi kriminal yang dibalut dengan thriller ini akan mengajak penonton merasakan ketegangan adegan demi adegan, sekaligus terkagum-kagum dengan aksi para agen FBI hingga CIA.

Namun, apakah cerita film Sicario berdasar kisah nyata?

Baca Juga: Salah Satunya Ceritakan Kasus Pembunuhan Berantai Paling Heboh Korsel, Ini Film-film yang Disutradari Bong Joon-Ho

Meski tidak berdasar kisah nyata, tetapi mengutip intelligencefusion.co.uk, kenyataan di Meksiko dan negara bagian sekitarnya tidak terlalu jauh dengan apa yang digambarkan film tersebut.

Sicario sendiri berarti pembunuh bayaran dalam bahasa Spanyol dan kata ini paling sering digunakan untuk menggambarkan pembunuh bayaran yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko.

Disebut bahwa kriminalitas yang digambarkan dalam film tersebut sangat akurat dan lokasi yang digunakan dalam film ini pun memiliki kejadian serupa.

Di antara insiden yang digambarkan dalam film tersebut, misalnya ketika ada seseorang di dalam truk yang mengikuti kendaraan polisi sebelum melepaskan tembakan ke arah empat petugas.

Dalam sebuah insiden di Phoenix, disebut bahwa seorang petugas polisi menembak dan melukai seorang pria yang mengancam akan meledakkan bom.

Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa perangkat yang dia pegang terdiri dari "empat bahan peledak terpisah dan individual yang terhubung melalui satu sekering sumbu."

Di dekat perbatasan juga terdapat insiden di mana seorang agen Patroli Perbatasan ditembak dan terluka, serta penangkapan pengintai bersenjata kartel yang bertindak sebagai pengintai penyelundup narkoba.

Adegan lainnya yaitu adegan aksi utama yang terjadi selama operasi oleh US Marshalls, didukung oleh Pasukan Khusus untuk mengekstradiksi pemimpin kartel dari Meksiko ke Amerika Serikat.

Operasi itu berlangsung di Juarez, kemudian dalam perjalanan ke Juarez, orang-orang yang dieksekusi dan dimutilasi terlihat tergantung di jembatan, sebelum kendaraan polisi pengintai mengikuti konvoi AS, yang mengarah ke baku tembak di titik penyeberangan perbatasan.

Intelligence Fusion mencatat bahwa banyak insiden di Juarez telah menunjukkan betapa kejamnya kota tersebut.

Baca Juga: Aksi Wowon Cs Hampir Dianggap 'Kasus Keracunan', Ini Sederet Pembunuhan Berantai yang Belum Pernah Terungkap

Alasan skala kekerasan adalah karena banyak faktor, namun, terutama karena kartel yang berbeda bersaing untuk menguasai kota dan dengan perluasan aliran narkoba lintas batas.

Banyak eksekusi massal dan insiden mayat digantung di jembatan dengan tulisan 'Jaguar' di tubuhnya, yang merupakan alias untuk sicario of kartel Sinaloa.

Ada juga banyak insiden, tidak hanya pembunuhan tingkat rendah tetapi juga petugas polisi senior, hingga mantan pejabat kota.

Kemudian, akhir film ini memuncak pada penyeberangan aset CIA ke Meksiko menggunakan terowongan perdagangan manusia.

Aset tersebut didukung oleh pengalihan yang dibuat di terowongan oleh Pasukan Khusus.

Dalam kehidupan nyata kemungkinan memang ada ratusan terowongan yang digunakan oleh kelompok kriminal untuk menyeberang ke Amerika Serikat.

Di kawasan San Diego saja, sejak 1990, lebih dari 220 terowongan telah ditemukan.

Laporan menyatakan bahwa kartel akan menghabiskan sebanyak $2 juta USD untuk pembangunan terowongan dengan rencana menghasilkan pengembalian yang signifikan atas obat-obatan terlarang dan barang-barang terlarang yang diangkut melalui mereka.

Seperti itulah penggambaran film Sicario yang sangat mirip dengan kriminalitas kehidupan nyata di Meksiko dan sekitarnya.

Baca Juga: Penyebab Kematian Marianne Bachmeier, Ibu yang Habisi Nyawa Pembunuh Anaknya

(*)

Artikel Terkait