Find Us On Social Media :

Mitos-mitos Seputar Hubungan Seksual (2)

By K. Tatik Wardayati, Senin, 16 Mei 2016 | 18:00 WIB

Mitos-mitos Seputar Hubungan Seksual (2)

Ada pula mitos yang terdengar menggelikan, yakni sperma yang dijadikan masker wajah. Sebagian orang percaya dengan memanfaatkan protein dalam sperma dapat membuat wajah awet muda. “Sperma setelah diolesi ke wajah memang jadi kering dan terasa kencang di wajah, tapi tidak lantas membuat awet muda,” papar Zoya.

Menurut Zoya, beredarnya mitos-mitos yang tak terbukti kebenarannya ini karena kebetulan berhasil untuk satu orang. Padahal, belum tentu keberhasilan penerapannya karena mitos tersebut. Dari situ disebarkanlah ke banyak orang secara turun temurun dari waktu ke waktu. “Mitos itu gara-gara percaya apa kata orang,” ujar Zoya.

Alih-alih mudah terhasut dengan “apa kata orang”, lebih baik Anda pahami dulu tujuan sebenarnya dari hubungan seks. “Pertama adalah untuk reproduksi, kedua untuk rekreasi,” ungkap Zoya.  Sehingga, inti dari hubungan seks yang berkualitas harusnya memenuhi salah satu tujuan tersebut. Bagi pasangan suami-istri tentunya kedua tujuan itu harus bisa dipenuhi dengan baik.

Sering masturbasi bikin dengkul kopong?

Bukti bahwa mitos disebarkan secara turun temurun terjadi pada mitos masturbasi. Konon katanya, bila sering masturbasi akan menyebabkan dengkul atau lutut ketika dipukul bakal terdengar suara kopong. Masih ingatkah Anda bila teman mengetok lutut Anda dan terdengar suara “tok.. tok.. “, maka ia akan meledek Anda sering bermasturbasi?

Ternyata, mitos ini berasal dari buku bertema masturbasi yang terbit pada tahun 1881 di Jerman.  “Bayangkan, mitos ini berkembang sejak tahun 1800-an hingga sekarang tahun 2015,” ujar Zoya sambil tertawa lebar. “Tak ada hubungannya sama sekali antara masturbasi dengan lutut,” lanjutnya.

Sejauh ini, berbagai penelitian membuktikan bahwa masturbasi tidak berdampak pada dengkul yang berbunyi kopong.

Kiat Memperoleh Hubungan Seks Berkualitas

Bagi pasangan suami-istri, hubungan seks bukan sekadar memenuhi hasrat naluriah semata. Ada makna yang jauh lebih dalam ketimbang pemuasan nafsu. Berikut adalah kiat menggapai hubungan seks  berkualitas menurut Zoya Amirin;

1. Jangan berasumsi. Dalam menjalin hubungan seks, jangan bermain dengan asumsi. Lebih baik Anda bertanya kepada pasangan tentang keinginan dan hasratnya di atas ranjang. Setelah itu, barulah adakan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan dalam hubungan seks. Yang terpenting di sini intinya adalah komunikasi antara suami dan istri.

2. Customer orientation. Bukan hanya di bisnis saja, Anda harus bersikap berorientasi customer atau pelanggan. Dalam hubungan seks, masing-masing pihak perlu memiliki customer orientation, artinya Anda harus memerlakukan pasangan bak raja atau ratu di atas ranjang.

3.Hindari kepura-puraan. Tak perlu malu-malu atau berpura-pura  di atas ranjang. Yang terpenting adalah membuat pasangan nyaman dan bahagia seperti halnya dirasakan pada diri sendiri. Menurut Zoya, baik pasangan yang baru atau sudah lama menikah, masing-masing pihak harus memiliki rasa tanggung jawab untuk membuat pasangannya terangsang dan terpuaskan.

4. Bertanya langsung kepada ahlinya. Jangan gampang percaya dengan ‘Apa kata orang’. Kalau ada masalah yang berhubungan dengan reproduksi, pihak laki-laki bisa menanyakannya kepada urolog atau androlog, sedangkan perempuan bisa bertanya pada ginekolog. Nah, kalau ingin bertanya tentang mitos, lebih baik tanyakan kebenarannya kepada seksolog.