Penulis
Intisari-online.com - Ada banyak tempat bersejarah di Solo yang mungkin sedikit Anda ketahui.
Solo merupakan kota budaya yang menyimpan beragam tempat dengan nilai sejarah.
Menurut penelusuran Intisari Online, ada 5 tempat bersejarah di Solo yang mungkin bisa Anda kunjungi.
Berikut ini, daftar 5 tempat bersejarah di Solo yang menarik di kunjungi.
1. Keraton Surakarta
Keraton Surakarta merupakan tempat bersejarah di Solo yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Keraton Surakarta dibangun oleh Paku Buwono II pada tahun 1744 silam.
Gaya bangunan ini pun campuran dengam gaya Eropa dan Jawa.
Jika berkunjung ke Keraton Surakarta, Anda bisa melihat barang peninggalan keluarga kerajaan.
Mulai dari pusaka, hingga alat yang digunakan abdi dalem.
2. Benteng Vastesnburg
Baca Juga: Kisah Keraton Surakarta, Tempat Bersejarah di Solo yang Dibangun Akibat Geger Pecinan
Sama halnya dengan jogja yang memiliki benteng Vredenburg, solo memiliki benteng Vastenburg.
Benteng ini merupakan benteng peninggalan kolonial Belanda.
Benteng Vastenburg dibangun pada tahun 1774 hingga tahun 1779.
Dulunya benteng ini berfungsi untuk mengawasi pemerintahan Keraton Surakarta.
Benteng ini memiliki luas 40.000 meter persegi dan kini bebas dikunjungi siapapun.
3. Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran merupakan tempat bersejarah di Solo yang dibangun Raden Mas Said.
Lokasinya di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Banjarsari, Surakarta.
Bangunan ini dulunya kediaman penguasa kadipaten di wilayah Mangkunegaran.
Pura Mangkunegaran di bangun tahun 1757.
4. Loji Gandrung
Salah satu tempat bersejarah di Solo lainnya adalah Loji Gandrung.
Kini Loji Gandrung dijadikan rumah dinas walikota Surakarta.
Dulunya Loji Gandrung, adalah rumah milik pengusaha perkebunana BelandaJohannes Augustinus Dezentje.
Dibangun oleh arsitrktur Belanda bernamaC.P Wolff Scoemaker tahun 1830.
Salah satu kamar Loji Gandrung dulunya pernah digunakan oleh Presiden Soekarno saat berkunjung ke kota Solo.
5. Bunker Rahasia di Kantor Walikota Surakarta
Terakhir adalah bunker rahasia yang ditemukan pada tahun 2012 di bawah kantor Walikota Surakarta.
Bungker ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Belanda dan Jepang, saat memperebutkan Indonesia.
Sejarawan memperkirakan bunker ini sudah ada sejak 1941 silam.
Dulunya digunakan sebagai tempat bersembunyi dari serangan udara Jepang
Kantor Walikota Surakarta dulunya juga merupakan kediaman bagi pejabat pemerintah Belanda.