Find Us On Social Media :

Apa Itu Amoeba Pemakan Otak? Bisakah Mereka Hidup di Indonesia?

By Ade S, Kamis, 29 Desember 2022 | 10:32 WIB

Ilustrasi otak. Naegleria fowleri atau amoeba pemakan otak telah merenggut nyawa seorang pria di Korea Selatan.

7. Jika Anda tinggal di daerah yang berisiko tinggi terkena infeksi Naegleria fowleri, gunakan air yang telah dipurifikasi atau kemasan untuk memasak dan minum.

8. Jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah Anda untuk mencegah kontaminasi air dengan feses atau sampah.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi Naegleria fowleri dan menjaga kesehatan Anda.

Naegleria fowleri hidup di mana?

Naegleria fowleri biasanya ditemukan di air yang kotor, seperti air sungai, danau, atau air yang terkontaminasi.

Amoeba ini biasanya hidup di air yang memiliki suhu yang tinggi dan kandungan oksigen yang rendah, seperti air yang terkontaminasi dengan feses atau air yang tercemar dengan sampah.

Naegleria fowleri dapat ditemukan di seluruh dunia, tetapi lebih sering ditemukan di negara-negara dengan iklim panas dan lembab, seperti di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.

Amoeba ini juga dapat ditemukan di negara-negara dengan iklim yang lebih dingin, tetapi lebih jarang ditemukan di tempat-tempat tersebut.

Apakah amoeba berbahaya bagi manusia?

Amoeba adalah sejenis organisme uniseluler yang dapat ditemukan di berbagai tempat, termasuk air, tanah, dan tubuh manusia.

Baca Juga: 4 Kisah Medis Paling Mengerikan Tahun 2018, dari Amoeba Pemakan Otak Hingga 'Terbunuh' Mesin MRI

Sebenarnya, sebagian besar amoeba tidak berbahaya bagi manusia, tetapi ada beberapa jenis amoeba yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Beberapa contoh amoeba yang dapat menginfeksi manusia adalah:

1) Entamoeba histolytica: Amoeba ini dapat menyebabkan penyakit usus yang disebut amebiasis, yang dapat menyebabkan diare yang berdarah dan nyeri abdominal.

2) Acanthamoeba: Amoeba ini dapat menyebabkan infeksi mata yang disebut keratitis amoeba, yang dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan kerusakan pada kornea.

3) Balamuthia mandrillaris: Amoeba ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut granulomatosis amoebika, yang dapat menyebabkan inflamasi pada kulit, otak, dan paru-paru.

4) Sappinia diploidea: Amoeba ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit yang disebut amoebiasis cutanea, yang dapat menyebabkan luka dan pembengkakan pada kulit.

Baca Juga: Bilas Hidung dengan Air Keran Menggunakan Neti Pot, Seorang Wanita Tewas karena 'Amoeba Pemakan Otak'