Find Us On Social Media :

Melalui Strategi Seperti Apa Agar Generasi Muda Bisa Menjadikan Pancasila Sebagai Benteng Bagi Penguatan Karakter Bangsa?

By Khaerunisa, Rabu, 28 Desember 2022 | 19:50 WIB

Ilustrasi. Melalui strategi seperti apa agar generasi muda bisa menjadikan Pancasila sebagai benteng bagi penguat karakter bangsa?

Karena bagaimanapun juga, selain dengan berbagai kemudahan yang dibawa, globalisasi juga hadir beserta masalah yang ditimbulkannya.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, di satu sisi, memberi kemudahan bagi publik dalam mengakses informasi, mengembangkan segenap potensinya serta tuntutan perjuangan hidupnya, tapi di sisi lain, ia telah menjadi instrumen negara-negara industri maju dan kekuatan elit minoritas pemilik modal guna melakukan hegemoni dan dominasinya atas kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. (Korten, 2015)

Di era globalisasi, kebudayaan luhur mendapatkan tantangan dari budaya baru. Seperti konsumerisme, hedonisme, hingga pudarnya tata krama.

Era globalisasi dengan berbagai dampaknya merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, sehingga tentunya dibutuhkan cara yang lebih arif dalam menyikapi berbagai keruwetan era ini.

Bangsa Indonesia memiliki Pancasila, yang selain sebagai dasar negara, juga memiliki fungsi lainnya.

Termasuk di antaranya sebagai kepribadian Bangsa Indonesia dan pandangan hidup Bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai kepribasian Bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental.

Sikap mental dan tingkah laku memiliki ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas yang dimaksud adalah kepribadian.

Pancasila sebagai pandangan hidup artinya semua aktivitas kehidupan Bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.

Hal itu karena Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan Bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dan menjadikannya benteng bagi penguatan karakter.

Baca Juga: Teladan Apa yang Patut Kalian Contoh dari Bung Hatta dan Mengapa?