Penulis
Intisari-online.com - Indonesia mencatatkan nama orang terkaya baru mengalahkan Hartono bersaudara.
Dia adalag Low Tuck Kwong, seorang pengusaha batu bara yang kini menjadi orang terkayaa di Indonesia.
Menurut Kompas.com, Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia, setelah imbas perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Lantas, bagaimana bisa perang Rusia-Ukraina mempengaruhi kekayaan Low Tuck Kwong?
Ternyata imbas perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan harga bahan bakar melambung tinggi.
Hal itu terjadi akibat sanksi Barat yang melarang pasokan energi dari Rusia ke seluruh dunia.
Hal itu menyebabkan harga batu bara global ikut melonjak drastis.
Akibatnya perusahaan Low Tuck Kwong mendapat berkah dari kenaikan harga batu bara tersebut.
Nilai saham perusahaannya Byan Resources pun naika drastis.
Menempatkan Low Tuck Kwong kini melewati kekayaan Hartono bersaudara yang berada di urutan pertama.
Mengutip Forbes, hartaLow Tuck Kwong: 25,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 393,12 triliun, pada Minggu (25/12/22).
Baca Juga: Ini Tugas Pertama dariPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, 'Harus Selesai dalam Waktu 3 Bulan'
Hal ini membuat nilai kekayaan Low TuckKwong tu mengungguli Budi Hartono dan Michael Hartono.
Data Forbes menunjukan, saat ini kekayaan Budi Hartono sebesar 22,1 miliar dolar atau setara Rp 344,76 triliun.
Sedangkan Michael Hartono sebesar 21,3 miliar dolar AS atau setara Rp 332,28 triliun.
Sebenarnya Low Tuck Kwong berada di urutan kedua kekayaanya dari Hartono bersaudara.
Namun, jika kekayaan Hartono bersaudara dipisah, Low Tuck Kwong langsung menempati urutan pertama.
Kekayaan Low Tuck Kwong berkembang pesat berkat kenaikan harga batu bara.
Kondisi ini membuat saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang dia kendalikan melesat tinggi.
Menurut Forbes, Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara.
Pria berusia 74 tahun ini merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Menurut bursa efek Indonesia Low Tuck Kwong memegang sekitar 61 persen saham atau 2.033,2 unit saham dari Byan Resources.
Low Tuck Kwong sendiri adalah orang Indonesia yang lahir di Singapura 17 April 1948.
Sementara ayahnya David Low Nyi Ngo pemilik sebuah perusahaan kontruksi di Singapura.
Low Tuck Kwong pun bekerja di perusahaan ayahnya sejak usia 20 tahun.
Kemudian ia pindah ke Indonesia tahun 1972 dan mendirikan perusahaan kontruksi di Indonesia.
Dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi, setahun setelah di Indonesia.
JSI kemudian menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.
Pada 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.
Lalu tahun 1992, Low Tuck Kwong memutuskan berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Penghasilannya meningkat tahun 1997 setelah membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal yang saat ini dikenal Bayan Resources.
Kemudian melalui PT. Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan pada tahun 1998.