Find Us On Social Media :

Mengapa Kisah Bung Hatta Dapat Menjelaskan Bahwa Beliau sebagai Pelaku dan Saksi Sejarah?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 26 Desember 2022 | 07:00 WIB

Mengapa kisah Bung Hatta dapat menjelaskan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah?

Intisari-Online.comMengapa kisah Bung Hatta dapat menjelaskan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah?

Pertanyaan dari 'mengapa kisah Bung Hatta dapat menjelaskan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah?' ada di halaman 26 dalam buku Sejarah kelas X dalam Kurikulum Merdeka.

Namun sebelum mengetahui mengapa kisah Bung Hatta dapat menjelaskan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah, perlu Anda ingat bahwa sejarah mempunyai peranan penting dalam suatu kehidupan, khususnya bagi perkembangan suatu negara.

Manusia akan terus menerus bergerak maju diikuti dengan track sejarah dibelakangnya.

Peristiwa sejarah akan melibatkan berbagai individu sebagai pelaku atau saksi dari peristiwa tersebut.

Peristiwa dikatakan sebagai sejarah jika peristiwa tersebut mengandung berbagai unsur penting, beberapa diantaranya adalah adanya pelaku dan saksi sejarah yang terlibat di dalamnya.

Pelaku sejarah merupakan individu yang terlibat secara langsung ke dalam suatu peristiwa yang dianggap mempunyai makna sejarah.

Di sisi lain, saksi sejarah merupakan individu yang tidak terlibat secara langsung ke dalam suatu peristiwa yang dianggap mempunyai makna sejarah, akan tetapi masih andil dalam peristiwa atau sejarah tersebut.

Bung Hatta dikatakan bahwa beliau sebagai pelaku dan saksi sejarah karena Bung Hatta terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam peristiwa tersebut.

Mohammad Hatta atau Bung Hata menjadi salah satu tokoh penting atas kemerdekaan Indonesia.

Beliau merupakah seorang negarawan besar Indonesia.

Baca Juga: Mengapa Berita Proklamasi Tidak Diterima secara Bersamaan di Seluruh Wilayah Indonesia?

Bung Hatta juga terlibat dalam perundingan dengan pemerintahan kolonial Belanda.

Bung Hatta terpilih menjadi wakil presiden pertama Indonesia mendampingi Soekarno setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Beliau terpilih menjadi wakil presiden melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 di Jakarta.

Tidak hanya menjadi wakil presiden saja, Bung Hatta juga pernah menjabat menteri luar negeri dan perdana menteri.

Dalam penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh Bung Hatta dengan tokoh-tokoh lain, Bung Hatta berada di waktu, tempat, dan kondisi secara langsung dalam peristiwa tersebut sehingga beliau dikatakan sebagai pelaku sejarah.

Sedangkan, Bung Hatta dikatakan sebagai saksi sejarah karena beliau tidak terlibat secara langsung dalam peristiwa tersebut.

Sebagai contoh, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan.

Pada saat itu, pembacaan teks dilakukan oleh Bung Karno, akan tetapi Bung Hatta masih turut andil dalam peristiwa tersebut.

Dalam hal itu, Bung Hatta berada di waktu, tempat, dan kondisi yang sama dengan Bung Karno, akan tetapi Bung Hatta tidak membacakan teks tersebut.

Bila ditarik kesimpulan dalam contoh pembacaan teks proklamasi tersebut, Bung Karno sebagai pembaca teks merupakan pelaku sejarah, sedangkan Bung Hatta sebagai pendamping Bung Karno merupakan saksi sejarah.

Selain itu, peristiwa yang diceritakan oleh pelaku sejarah terhadap individu yang ditunjuk juga dikatakan sebagai saksi sejarah.

Baca Juga: Tuliskan Pendapat dan Alasan Kalian, Historiografi Mana yang Lebih Baik?

Misalnya, anak dari Bung Hatta merupakan saksi sejarah jika Bung Hatta menceritakan sejarah yang telah dilaluinya.

Pelaku dan saksi sejarah mempunyai peranan penting dalam peristiwa-peristiwa yang mempunyai nilai sejarah.

Dalam bidang keilmuan, khususnya ilmu sejarah, pelaku dan saksi sejarah dapat digunakan sebagai sumber primer untuk penulisan sejarah.

Sumber dari pelaku dan saksi sejarah dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan gambaran yang akurat terhadap rekontruksi peristiwa sejarah yang diteliti.

Baca Juga: Bagaimana Situasi dan Kondisi Indonesia pada Akhir Masa Negara Kolonial Belanda?

(*)