Bagaimana Cara Menumbuhkan Sikap Hormat Terhadap Tradisi atau Budaya Masyarakat di Indonesia?

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat di Indonesia.

Intisari-Online.com - Bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat di Indonesia?

Pertanyaan "Bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat di Indonesia?" terdapat pada halaman 140 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X.

Indonesia merupakan negara yang majemuk, di mana ada berbagai suku, budaya, adat istiadat, ras, agama atau kepercayaan, dan golongan.

Dengan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia menunjukkan jika masyarakat diwarnai dengan berbagai macam perbedaan.

Perbedaan bukanlah sesuatu yang buruk jika dapat dikelola dengan tepat, bahkan akan menjadi keuntungan bagi Bangsa Indonesia.

Perlu adanya sikap saling menghormati terhadap tradisi atau budaya masyarakat yang ada di Indonesia.

Cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat di Indonesia yaitu dengan membuka diri untuk mengenal satu dengan yang lainnya.

Selain itu, juga menanamkan kesadaran tentang kebhinekaan.

Kemudian, mengelola keragaman menjadi kekuatan untuk saling mendukung.

Pada bagian 2 unit 3 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X, dipelajari tentang "Mengenali, Menyadari, dan Menghargai Keragaman Identitas".

Mengenali dan menyadari keragaman identitas dapat dicapai dengan interaksi satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Masyarakat di Berbagai Belahan Dunia Saling Berkontribusi pada Pembentukan Identitasnya Masing-masing?

Sebagai makhluk sosial, ciri yang melekat pada manusia adalah keinginan untuk melakukan interaksi satu dengan lainnya.

Interaksi sendiri berarti hubungan timbal balik yang dilakukan baik antarindividu, antarkelompok maupun individu dengan kelompok.

Dalam interaksi, ada proses mempengaruhi tindakan kelompok atau individu melalui sikap, aktivitas atau simbol tertentu.

Melalui proses interaksi itulah orang akan mengenali yang lain.

Proses untuk mengenali yang lain, yang juga dilakukan oleh manusia dalam kapasitasnya sebagai makhluk sosial bisa dijumpai melalui cara lain, yakni sosialisasi.

Sosialisasi berarti penanaman atau penyebaran (diseminasi) adat, nilai, cara pandang atau pemahaman yang dilakukan oleh satu generasi kepada generasi berikutnya dalam sebuah masyarakat.

Melalui sosialisasi, seseorang atau sebuah kelompok menunjukkan nilai-nilai yang dianutnya.

Sebagaimana para pendiri bangsa yang menyadari bahwa Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, etnis, suku dan bahasa, begitupun juga yang harus dilakukan oleh generasi penerus.

Kesadaran tentang kebinekaan, harus dilanjutkan oleh kehendak untuk mengenali yang lain.

Berkenalan dengan identitas lain di luar dirinya merupakan cara terbaik ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.

Baca Juga: Sosok Ratu dari Asia Ini Dikenal sebagai Pembunuh Berantai dalam Sejarah Kuno yang Berturut-turut Racuni Suaminya Sendiri

Kita harus berjumpa, berkenalan dan berinteraksi agar kebinekaan atau keragaman itu tak hanya sekadar ada dan diakui tapi juga saling dikenali.

Menghargai keragaman juga merupakan salah satu satu bentuk ketaatan kita pada hukum alam.

Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala keragaman identitas yang melekat padanya.

Menyadari dan menghormati keragaman, tak hanya sebagai cara mengenali sesama tetapi juga memuliakan ciptaan-Nya.

Perbedaan-perbedaanadalah bagian dari kekayaan bangsa Indonesia yang harus dihormati dan perlu dijaga.

Keragaman itu justru menjadi salah satu ciri yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Bahkan, kebudayaan yang beragam itu adalah sekaligus jati diri bangsa Indonesia.

Itulah bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat di Indonesia

Dalam setiap upaya pengenalan, ada tujuan mulia yang tersimpan di dalamnya, yakni menghargai setiap budaya, religi, suku, serta bahasa sebagai identitas khas dan unik yang melekat pada diri manusia.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Terhadap Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia Setelah Kita Menghargainya?

(*)

Artikel Terkait