Find Us On Social Media :

Ini Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Pendudukan Jepang di Berbagai Daerah

By Mentari DP, Selasa, 20 Desember 2022 | 08:30 WIB

Faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir pendudukan Jepang di berbagai daerah tersebut.

Intisari-Online.com - Apa faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir pendudukan Jepang di berbagai daerah?

Pertanyaan terkait apa faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir pendudukan Jepang di berbagai daerah tersebut? ada di halaman 179 dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII.

Sedangkan jawabannya, Anda bisa membuka halaman 177 pada sub bab c. Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menang gapi kebijakan Jepang.

Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja.

Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah.

Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai alat untuk meraih Indonesia merdeka.

Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut.

1. Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang

Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah.

Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi.

Baca Juga: Penjelasan 3 Faktor Penyebab Bangsa Barat Datang ke Indonesia

Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat.

Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme.

Pemerintah Jepang menyadari hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan menggantinya dengan Barisan Pelopor.

Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.

2. Gerakan Bawah Tanah

Larangan pendirian partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah.

Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi tanpa sepengetahuan Jepang (sembunyi-sembunyi).

Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin.

Mereka terus memantau Perang Pasifik melalui radio-radio bawah tanah.

Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki pesawat komunikasi.

Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/ keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.

Baca Juga: Mengapa Indonesia Menjadi Salah Satu Tujuan Penjelajahan Samudra?

3. Perlawanan Bersenjata

Selain itu, terdapat perlawanan ber senjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut:

- Perlawanan Rakyat Aceh menentang peraturan-peraturan Jepang.

- Perlawanan Singaparna, Jawa Barat menentang seikerei yakni meng hormati Kaisar Jepang

- Perlawananan Indramayu, Jawa Barat meno lak pungutan padi yang terlalu tinggi

- Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur.

Perlawanan Peta merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang.

Jika ditanya apa faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir pendudukan Jepang di berbagai daerah, maka jawabannya karena saat itu Indonesia belum bersatu.

Masih ada banyak kepentingan masing-masing yang membuat Jepang bisa menahan berbagai perlawanan tersebut.

Selain itu, perlawanan masih bersifat kedaerahan, rentan terhadap adu domba, tidak ada rasa nasionalisme, kurang modernya persenjataan, serta tidak adanya perencanaan yang matang.

Baca Juga: Ini Pengaruh Pendudukan Jepang di Indonesia, Benarkah Lebih Kejam dari Belanda?