Find Us On Social Media :

Ini 3 Tokoh Islam yang Hidup pada Masa Abad ke-18 Hingga Sekarang yang Berpengaruh

By Mentari DP, Minggu, 18 Desember 2022 | 12:30 WIB

Carilah tiga tokoh Islam yang hidup pada masa abad 18- sekarang yang berpengaruh sampai sekarang!

Intisari-Online.comSebenarnya tokoh-tokoh Islam pada Masa Modern, selain di atas, masih banyak yang lain.

Carilah tiga tokoh Islam yang hidup pada masa abad 18- sekarang yang berpengaruh sampai sekarang!

Pertanyaan Carilah tiga tokoh Islam yang hidup pada masa abad 18- sekarang yang berpengaruh sampai sekarang! ada di halaman 301.

Tepatnya pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

Untuk jawabannya, maka mulailah baca sub bab 2. Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern di halaman 302.

Dalam buku itu dijelaskan beberapa tokoh Islam di periode Modern antara tahun 1800 M - sekarang.

Dan inilah 3 tokoh Islam yang hidup pada masa abad 18 - sekarang yang berpengaruh sampai sekarang, yaitu:

1. Muhammad Ali Pasya (1765 – 1849 M)

Muhammad Ali Pasya adalah pelopor kebangkitan Islam di Mesir yang lahir pada bulan Januari 1765 M di Kawalla (bagian utara Yunani). 

Beberapa pemikiran Muhammad Ali Pasya yang berpengaruh sampai sekarang di antaranya pada bidang ekonomi dan pertanian.

Yaitu Pasya melakukan beberapa inovasi di antaranya: memperbaiki irigasi lama, membangun irigasi baru, menanam kapas, mendatangkan ahli dari Eropa, membuka sekolah pertanian.

Baca Juga: Lihat Gambar dan Ini Penjelasan Peradaban Islam pada Masa Modern

Lalu dalam bidang pendidikan, Pasya melakukan inovasi dengan mendirikan sekolah modern.

Di antaranya Sekolah Militer, Sekolah Teknik, Sekolah Kedokteran, Sekolah Apoteker, Sekolah Pertambangan, Sekolah Pertanian, Sekolah Penerjemahan, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Politeknik, Sekolah Akunting, hingga Sekolah Sipil.

2. KH. Ahmad Dahlan (1868 – 1923 M)

KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868.

Menurut sumber lain, misalnya Prof. Abdul Munir Mulkhan, Kiai Dahlan lahir pada tahun 1869.

Ia baru dipanggil Ahmad Dahlan setelah pulang dari menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu.

Suatu ketika, Kiai Dahlan mendapat ide baru.

Ide tersebut kemudian digabungkan dengan dasar ilmu-ilmu yang di dalaminya di Makkah.

Pada akhirnya, pertautan dari semua komponen tersebut mendorong melakukan melakukan perubahan-perubahan yang berarti dalam kehidupan keagamaan kaum muslim di Indonesia.

Salah satu kesuksesan pembaruannya ditandai dengan berdirinya organisasi masyarakat yang bernama Muhammadiyah di Indonesia pada tanggal 18 November 1912.

Misalnya tentang materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan.

Baca Juga: Ini Penjelasan Mengapa Para Wali Songo dalam Berdakwah Menggunakan Pendekatan Tadrij dan ‘Adamul Haraj

3. KH. Hasyim Asy’ari (1871–1947)

Kiai Hasyim dilahirkan di Gedang Jombang Jawa Timur pada hari Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, bertepatan dengan 14 Februari 1871 M.

Dalam mencari ilmu, Kiai Hasyim termasuk sosok yang tidak mengenal kata menyerah.

Kiai Hasyim belajar ilmu agama langsung dengan bapak dan kakeknya yang sekaligus pengasuh pondok pesantren.

Kemudian melanjutkan ke belajar ke berbagai Pondok Pesantren di Jawa.

Waktu mondok di KH. Sholeh Darat Semarang, KH Hasyim belajar ilmu agama bersama KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Di antara bentuk pembaharuan yang dilakukan oleh Kiai Hasyim yang sekarang masih bisa dilihat adalah mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Di mana pada saat itu, dusun Tebuireng penuh dengan perjudian, prostitusi, minuman keras, pencurian maupun perampokan. 

Baca Juga: Di Negara-negara Mana Syekh Yusuf Belajar Kepada Ulama-ulama Terkemuka pada Tahun 1644?