Penulis
Intisari-Online.com - Nama Iptu Umbaran Wibowo tengah menjadi perbincangan usai pelantikannya sebagai Kapolsek Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pelantikan tersebut bikin heboh, terlebih bagi para wartawan di Blora.
Pasalnya sosok yang dilantik itu dikenal sehari-hari sebagai wartawan atau kontributor TVRI.
Bahkan, Iptu Umbaran telah dikenal sebagai jurnalis selama belasan tahun.
Menurut informasi, sebelumnya Iptu Umbaran Wibowo juga tercatat di Dewan Pers sebagai wartawan madya.
Dewan pers juga mengeluarkan sertifikat uji kompetensi kontributor televisi nasional TVRI yang telah dijalankan Umbaran Wibowo sebagai syarat Kompetisi wartawan.
Kini dengan pelantikannya sebagai Kapolsek, terungkap bahwa sosok tersebut selama ini menjadi Intel.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan bahwa Iptu Umbaran pernah ditugaskan sebagai bagian Intelijen di Wilayah Blora, Jawa Tengah.
Kemudian, pada Januari Tahun 2021, penugasan tersebut selesai.
"Januari Tahun 2021 penugasan tersebut selesai dan dia pindah menjadi organik Polres Blora sebagai Kanit Intel di Polres Blora," ucap Iqbal.
Baca Juga: Sambo Bantah Janjikan Uang Rp 1 Miliar, Ia Cuma Janji Akan Hal Ini
Pelantikan Iptu Umbaran Wiboro sebagai Kapolsek Kradenan yang baru sendiri dilaksanakan pada Senin (12/12/2022) lalu.
Hingga pelantikan Iptu Umbaran, banyak rekan wartawan seprofesi yang baru mengetahui ternyata Umbaran merupakan anggota polisi.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Heri Purnomo mengungkapkan, mengetahui Iptu Umbaran seorang polisi saat dilantik sebagai Wakapolsek Blora pada 2021 lalu sebelum kini menjadi Kapolsek Kradenan.
”Ya, tidak nyangka saja. Karena dulu setiap hari liputan bareng, eh malah sertijab di Polres Blora,” ucap Heri Purnomo kepada tribunmuria.com, Rabu (14/12/2022).
Ia pun tidak menyangka jika orang yang selama ini kerap melakukan peliputan bersamanya ternyata sudah berpangkat inspektur satu (Iptu).
Meski demikian, kabar terkait Umbaran yang double job sebagai polisi dan jurnalis mencuat baru-baru ini saat dirinya dilantik sebagai Kapolsek Kradenan Kabupaten Blora.
Iptu Umbaran bikin heboh dengan identitasnya yang baru terungkap setelah belasan tahun, rupanya ada pula kisah terkenal tentang mata-mata yang paling lama tidak terdeteksi.
Sosok mata-mata yang dikenal paling lama tidak terdeteksi itu bernama Melita Norwood.
Ia mulai memberikan informasi rahasia kepada NKVD (pendahulu KGB Soviet) pada tahun 1935, hingga pensiun pada 1972. Sehingga, totalnya adalah 37 tahun.
Melita Norwood dikenal sebagai seorang sekretaris di British Non-Ferrous Metals Research Association –sebuah organisasi yang terdengar tidak berbahaya yang mengawasi penelitian yang berkaitan dengan berbagai proyek pertahanan, termasuk program senjata nuklir Inggris.
Puncak karir mata-mata Norwood yaitu pada tahun 1940-an, ketika Asosiasi Riset Logam Non-Ferrous Inggris menangani banyak penelitian yang berkaitan dengan "Tube Alloys" (program senjata nuklir Inggris).
Baca Juga: Temuan Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh di NTT Jadi Teka-teki, Ini Fakta-faktanya
Bersama dengan mata-mata Proyek Manhattan Klaus Fuchs, intelijen Norwood kadang-kadang dianggap telah memajukan program senjata nuklir Soviet selama dua tahun.
Nilai Norwood sebagai aset intelijen menurun setelah izin tingkat atas dicabut pada tahun 1951 karena koneksi politik sayap kirinya, tetapi dia terus menyampaikan informasi ketika dia bisa.
Dia sangat dihormati oleh KGB sehingga dia diberikan Order of the Red Banner selama kunjungan tahun 1970 ke Moskow.
Meskipun dinas keamanan Inggris telah diberi tahu bahwa Norwood adalah risiko keamanan sejak tahun 1965, mereka memilih untuk hanya bekerja menjauhkannya dari materi yang dilarang.
Badan-badan intelijen Inggris telah dipermalukan oleh sejumlah pembobolan keamanan profil tinggi, dan tidak ingin merusak kredibilitas perang dingin mereka lebih lanjut dengan mengungkap yang lain.
Aktivitas Melita Norwood terungkap ke publik pada September 1999 dengan diterbitkannya Arsip Mitrokhin, ringkasan arsip KGB yang diedit yang disalin oleh pembelot Vasili Mitrokhin.
Mengingat usianya yang sudah lanjut, pemerintah menolak untuk mengajukan tuntutan terhadap pensiunan mata-mata berusia 87 tahun itu.
Dia meninggal pada usia 93 tahun pada tahun 2005.
Mungkin adamata-mata lain yang memiliki karir yang lebih lama tidak terdeteksi, tetapi Melita Norwood inilah yang kini dikenal dengan predikat tersebut.
Baca Juga: Kalender Desember 2022, Ada Hari Penting Nasional dan Internasional
(*)