Bagaimana Hubungan Konflik Sosial dengan Integrasi Sosial?

Mentari DP

Penulis

Bagaimana hubungan konflik sosial dengan integrasi sosial?

Intisari-Online.com -Bagaimana hubungan konflik sosial dengan integrasi sosial?

Pertanyaan terkait Bagaimana hubungan konflik sosial dengan integrasi sosial?adadi halaman 142dalambuku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII.

Sedangkan jawabannya, Anda bisa membukahalaman 202dan mulainya membaca sub bab D. Konflik dan Integrasi.

Dalam bagian tersebut dijelaskan terkait konflik.

Contoh konflik yang terjadi dalam buku tersebut adalah adanya demonstrasi yang dilakukan kaum buruh dan pekerja.

Perlu Anda tahu, menurutRobert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka.

Misalnya seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.

Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.

Ada beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, perbedaan individu.

Ini karena setiap individu itu unik. Ada banyaksekali perbedaan yang tidak terlihat dari tiap individu seperti cara pandang, cara berfikir, dan lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Upaya Pemerataan Pembangunan Setelah Kemerdekaan Indonesia?

Contoh, di dalam kelas, ada individu yang suka pelajaran matematika. Ada individu yang suka pelajaran biologi.

Kedua, perbedaan latar belakang.

Biasanya ini menjadi salah satu penyebab utama konflik. Sebab perbedaan latar belakang bisa menjadisumbu konflik sosial.

Alasannya karena ada perbedaannilai-nilai dan norma-norma sosial antara dua kelompok.

Beberapa orang menganggap budaya satu lebih unggul daripada budaya yang lain sehingga dapat menyebabkan gesekan dan konflik.

Ketiga, perbedaan kepentingan. Perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.

Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Tiap orang memiliki perasaan dan pemikiran yang berbeda-beda.

Sementara soal integrasi sosial ada di halaman 210 pada sub bab3. Bagaimana Cara Mewujudkan Integrasi sosial?

Dijelaskan bahwa integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.

Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

Berikut syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Ini Pengaruh Pendudukan Jepang di Indonesia,Benarkah Lebih Kejam dari Belanda?

1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma

3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten

Jadi jika ditanya bagaimanahubungan konflik sosial dengan integrasi sosial maka konflik bisa bersifat konstruktif (membangun) terhadap keutuhan kelompok dan integrasi sosial masyarakat dalam skala yang lebih luas.

Ketika suatu masyarakat kurang memiliki integrasi sosial maka akan muncul konflik.

Begitupun sebaliknya, saat terjadi konflik maka akan menggangu integrasi sosial dalam masyarakat.

Baca Juga: Mengapa Kekuasaan Politik Berperan Penting Bagi Perkembangan Penyebaran di Indonesia?

Artikel Terkait