Find Us On Social Media :

8 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Simak Berikut Ini Ada Apa Saja?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 13 Desember 2022 | 08:14 WIB

(Ilustrasi) Sultan Agung dalam film yang disutradarai Hanung Bramantyo (2018)

Peninggalan Kasunanan Surakarta ini dibangun oleh Raden Adipati Sosrodiningrat IV sebagai mahar lamaran Pakubuwono X kepada istrinya pada 1891.

6. Taman Sari

Taman Sari adalah situs bekas taman istana milik Keraton Yogyakarta yang dibangun pada zaman Sultan Hamengkubuwono I pada 1758-1765.

Sebagai pimpinan proyek pembangunan, ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro dan seluruh biayanya ditanggung oleh Bupati Madiun.

Oleh karena itu, daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak.

Meskipun fungsi utamanya sebagai taman kerajaan, beberapa bangunan di dalamnya mengindikasikan bahwa Taman Sari juga berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh.

7. Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Surakarta Hadiningrat dibangun pada 1745 oleh Pakubuwono II.

Di dalam keraton, dapat ditemukan galeri seni dan museum dengan pusaka-pusaka kerajaan, senjata kuno, serta barang-barang antik.

Di halaman keraton terdapat sebuah menara bernama Panggung Sanggabuwono yang misterius dan konon tempat bertemunya antara raja dengan Penguasa Ratu Selatan.

8. Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Baca Juga: 6 Bukti Peninggalan Kerajaan Aceh, Termasuk Masjid Raya yang Tersohor Ini

Masjid Pathok terletak di Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Pendiri masjid ini adalah Kiai Mursodo, yang merupakan keponakan Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Nama Plosokuning diambil dari pohon ploso yang tumbuh di sekitar masjid.

Masjid Agung Surakarta Masjid ini adalah salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang terletak di sebelah barat Alun-Alun Utara Keraton Surakarta.

Masjid Agung dibangun oleh Sunan Pakubuwono III pada 1763 dan selesai pada 1768.

Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga difungsikan untuk mendukung keperluan kerajaan yang terkait dengan keagamaan, seperti Grebeg dan festival Sekaten. 

Baca Juga: Bagaimana Proses Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno? Simak Selengkapnya

(*)