Find Us On Social Media :

Berstatus Raja Mangkunegaran, di Mana Sosok Bhre Cakrahutomo, Saat Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono

By Afif Khoirul M, Senin, 12 Desember 2022 | 09:10 WIB

Kesang Pangarep dan Erina Gudono kenakan busana Basahan adat Solo.

Kumuda memiliki makna teratai putih, yang melambangkan penyatuan diri dengan spiritual tinggi.

Sedangkan waru seperti sinar atau cahaya.

Pin Kumudawathi diberikan sebagai bentuk kebesaran Pura Mangkunegaran terhadap seseorang yang berjasa kepada Mangkunegaran.

Pin ini melambangkan kehidupan yang berkembang di mana perbuatannya berlandaskan pada serat wedhama karya Mangkunegaran IV.

Pemasangan pin tersebut menjadi awal acara ngunduh mantu yang diselenggarakan di Pura Mangkunegaran.

Sementara itu di balik pernikahan Kaesang dan Erina Gudono tersebut, sempat menuai pro dan kontra.

Pasalnya proses tersebut bisa merusak tatanan adat dan budaya keraton Mangkunegaran.

Posisi pelaminan dikhawatirkan membelakangi singgasana adipati di Dalem Ageng dan menutup kerobongan, salah satu tempat sakral di Mangkunegaran.

Namun, ternyata posisi pelaminan berubah berada di sisi barat Dalem Ageng dan singgasana kebesaran Mangkunegaran X.

Sementara itu, keberadaan Bhre Cakrahutama di pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono cukup spesial.

Pasalnya penguasa Mangkunegaran ke-10 itu tampak membaur bersama tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Selain Busana Basahan Seperti yang Dikenakan Kaesang dan Erina, Ketahui Inilah Berbagai Macam Pakaian Adat Jawa Tengah

Padahal mungkin saja Bhre Cakrahutomo bisa menunjukkan kebesarannya sebagai raja Mangkunegaran dengan duduk di singgasananya.

Bhre Cakrahutomo sendiri menjadi Raja Mangkunegaran X setelah dinobatkan pada Jumenengan Dalam 12 Maret 2022.

Ia juga menjadi salah satu raja muda karena masih berusia 25 tahun.