Penulis
Intisari-Online.com – Seorang nelayan sedang menjalankan kegiatan sehari-harinya, menangkap ikan di sepanjang Sungai Dudet dekat rumahnya.
Tetapi dia akhirnya menangkap sesuatu yang jauh lebih berharga daripada ikan tench dan ikan mas.
“Saya hendak membuangnya kembali ke air, tetapi pada detik terakhir saya melihatnya lebih dekat,” kata nelayan itu, Nikolay Tarasov, kepada Siberian Times.
“Dan saya melihat sebuah wajah. Saya berhenti dan mencuci benda itu di sungai, dan menyadari bahwa itu bukanlah batu dengan bentuk yang tidak biasa, seperti yang saya duga sebelumnya, tetapi sebuah patung.”
Nelayan itu menangkap sebuah patung fosil yang terbuat dari tulang binatang yang diukir dengan sepasang mawa berbentuk almond, mulut yang menghadap ke bawah, dan ekspresi dendam.
Sosok itu digambarkan dengan rambut yang dikepang.
Begitu nelayan itu menyadari apa itu, dia membawanya ke ahli di museum setempat, yang katanya ‘benar-benar melompat kegirangan’.
Pavel German, seorang ahli di Institut Ekologi Manusia di Kemerovo, mengatakan dia yakin patung itu unik di antara arkeologi Siberia.
Para ahli telah mencocokkan gaya ukiran patung tersebut dengan budaya lokal Okunev, kelompok masyarakat Zaman Perunggu yang berasal dari milenium ke-2 SM, dan tinggal di Siberia selatan.
Mereka mencari nafkah dengan beternak sapi, domba, dan kambing, ditambah dengan berburu dan menangkap ikan.
Sejauh ini, para arkeolog tidak menemukan indikasi bahwa orang Okunev memiliki konsep “memiliki” tanah, atau memiliki semacam stratifikasi sosial.
Baca Juga: Menakjubkan! Seperti inilah Cincin Emas yang Ditemukan Milik Para Firaun Mesir Kuno
Para arkeolog telah mencoba mencari tahu bagaimana benda seperti itu bisa masuk ke dalam air untuk diambil oleh nelayan.
Penemuan itu bisa masuk ke air karena berbagai keadaan, di antaranya, penghancuran kuburan anak purba.
Patung itu ditemukan di sungai setempat, Dr. German menjelaskan, dan ketika mereka pergi ke situs itu berharap menemukan lebih banyak bukti arkeologi, tetapi sayangnya mereka tidak beruntung.
Lalu, untuk apa patung itu?
Mengapa ekspresi penuh dendam terukir pada patung itu?
Apakah patung itu hanya mainan atau hiasan, atau sesuatu yang lebih?
Ada penemuan serupa yang berada pada sebuah situs 300 mil barat laut tempat Nikolay Tarasov menemukan patung itu di sungai.
Terkubur di perairan Danau Itkol, di sebuah situs beranam Khakassia, para arkeolog menemukan delapan patung yang diukir ari tanduk binatang.
Mereka dimakamkan dengan sisa-sisa beberapa bayi dari budaya Okunev.
Para ahli membandingkan patung-patung itu dengan mainan kerincingan bayi zaman modern.
Patung-patung dari Danau Itkol juga memiliki wajah garang yang terukir di dalamnya.
Baca Juga: Berumur 3.200 Tahun, Makam Spektakuler Ini Ditemukan di Kota Tertua di Siprus, Milik Orang Kaya?
Para ahli yang menangani penemuan tersebut percaya bahwa benda itu dibuat untuk mengusir roh jahat.
Dr. German mengatakan, “Patung ini menunjukkan kemiripan dengan yang ditemukan di penguburan anak di Danau Itkol, Ketika kami melakukan penelitian, kami tidak tahu tentang patung-patung Itkol itu.”
Dr. German menjelaskan, ada lubang dibor pada patung itu, juga ditemukan tongkat kayu kecil, dan sebuah ranting di dalamnya.
Para ahli memiliki teori bahwa patung itu awalnya menempel di tempat tidur bayi.
Namun, ranting itu patah, dan patung itu jatuh dengan beberapa dahan masih di dalamnya.
Ciri lain yang menimbulkan spekulasi adalah tergoresny asesuatu yang menyerupai sisik ikan atau ular pada tulang hewan.
Ikan maupun ular terikat pada gagasan Okunev tentang akhirat.
Mungkin, ketika patung itu tidak bisa menjaga muatan kecilnya dalam hidup, orang tuanya berharap itu akan membimbing anak mereka dengan selamat ke dunia bawah setelah kematian.
Baca Juga: Wajah ‘Vampir’ Tua yang Terkubur di Connecticut ini Direkonstruksi, Seperti Ini Hasilnya!
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari