Find Us On Social Media :

Bagaimana Pengaruh Perkembangan Politik Global Terhadap Kemerdekaan Indonesia?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 9 Desember 2022 | 16:00 WIB

Foto karya Frans Mendur - Bagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia?

Intisari-Online.comBagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia?

Pertanyaan seputar 'bagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia?' ada di halaman 133 dalam buku Sejarah kelas XI dalam Kurikulum Merdeka.

Namun sebelum mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia, Anda harus tahu bahwa sebelumnya Jepang bahkan sudah memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia yang dikenal dengan Janji Koiso.

Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 mengucapkan pidato di muka parlemen Jepang yang antara lain menjanjikan pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) "di kemudian hari". 

Janji Koiso berisi janji Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari.

Janji ini dikeluarkan karena Jepang tahu rakyat Indonesia dan tokoh pergerakan sangat mendambakan kemerdekaan.

Agar rakyat mau tetap bekerja untuk Jepang, Jepang pun menjanjikan kemerdekaan.

Setelah PM Koiso mengeluarkan janji itu, tentara pendudukan Jepang di Indonesia pun mulai melonggarkan pengawasannya kepada para tokoh nasional seperti Soekarno, Moh Hatta, dan kawan-kawan.

Sebelumnya, mereka tak pernah berpidato atau mengumbar kata "kemerdekaan" di publik karena pergerakan politiknya diawasi dengan ketat oleh Jepang.

Namun, meski begitu kemerdekaan nyatanya harus direbut sendiri.

Lantas bagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia?

Baca Juga: Mengapa Terdapat Perbedaan Strategi di Antara Pemimpin Indonesia dalam Menghadapi Jepang?

Proklamasi yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak penting dalam sejarah bangsa kita.

Peristiwa ini merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang merdeka dan tidak mau lagi berada di bawah penjajahan bangsa lain.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi hanya beberapa hari setelah Jepang menyatakan kalah kepada Sekutu.

Pihak Blok Poros (Axis) yang berhaluan fasis mengalami kekalahan di berbagai front dalam Perang Dunia II.

Jepang semakin terdesak oleh kekuatan Sekutu di front Asia.

Pihak Inggris, Amerika, dan Australia yang tergabung dalam Blok Sekutu menyerang Jepang di wilayahwilayah kekuasaannya dari berbagai penjuru.

Jepang yang pada awalnya menerapkan strategi ofensif (menyerang) beralih pada strategi defensif (bertahan).

Kekalahan demi kekalahan terus diderita oleh Jepang.

Oleh karena itu, Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dan mengizinkan bendera Indonesia berkibar serta lagu Indonesia Raya dikumandangkan agar terus mendapat bantuan dan dukungan dari rakyat Indonesia.

Jepang semakin terdesak dalam perang. Banyak armada perangnya yang dikalahkan oleh Sekutu, baik di sekitar Pasifik maupun di wilayah Asia Tenggara.

Salah satu pertempuran yang cukup memukul Jepang di Indonesia terjadi di Kalimantan.

Baca Juga: Siapa Laksamana Maeda? Inilah Sosok yang Namanya Trending saat Timnas Jepang Kalah dari Kroasia

Tarakan, yang merupakan wilayah pertama yang dikuasai Jepang di Indonesia pada tahun 1942, diserang oleh pihak Sekutu.

Mereka merebut kembali ladang-ladang minyak yang merupakan fasilitas strategis dan sangat dibutuhkan dalam perang dari tangan Jepang.

Kota Tarakan hancur dan banyak di antara warga lokal maupun orang Jawa serta keturunan Tionghoa di sana yang mengungsi akibat serangan ini.

Pada bulan Juli 1945, Australia menyerang Balikpapan yang merupakan salah satu wilayah penting bagi Jepang.

Ladang-ladang minyak yang tadinya direbut oleh Jepang dari pihak Belanda mendapat serangan dari pasukan gabungan Australia dan KNIL.

Jepang akhirnya kalah pada 21 Juli 1945 hingga kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 setelah perundingan alot antara generasi muda dan generasi tua.

Baca Juga: Mengapa Jepang Memberikan Janji Kemerdekaan kepada Indonesia?

(*)