Find Us On Social Media :

Sesajen Ditemukan di Pemakaman Bangsawan Mesir Bikin Takjub Peneliti

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 5 Desember 2022 | 19:00 WIB

(Ilustrasi) Sesajen Berupa Artefak Misterius Ditemukan di Lembah Para Raja Mesir

Intisari-Online.com - Pada tahun 2015 di daerah sekitar Lembah Para Raja di Mesir, Para arkeolog menemukan empat barang sesajen.

Lembah Para Raja adalah tempat pemakaman bangsawan Mesir pada masa Kerajaan Baru pada tahun 1550 hingga 1070 SM.

Barang tersebut ditemukan terkubur dan digunakan dalam sebuah ritual sebelum pembangunan makam kuno di Mesir.

Melansir The Vintage News, barang-barang yang ditemukan itu disusun dalam bentuk seperti kotak dan dicampur dengan artefak yang berbeda.

Barang-barang itu termasuk kepala sapi, vas yang dicat biru, dan bilah batu dengan gagang kayu.

Setiap artefak itu, termasuk kepala sapi, hampir terpelihara dengan sempurna bahkan setelah tiga milenium.

Benda-benda tersebut ditemukan di lembah barat, kadang-kadang disebut Lembah Monyet.

Disebut begitu karena di salah satu makam di lembah itu terdapat penggambaran 12 babun.

Seorang arkeolog yang bekerja untuk Kementerian Negara Barang Antik Mesir, Afifi Ghonim, merupakan pengawas lapangan selama penggalian pada tahun 2007 hingga 2011.

Ekspedisi ini dipimpin oleh Zahi Hawass dan menjadi penemuan terbesar sejak Howard Carter menemukan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922.

Baca Juga: Ratu Mesir Kuno Nefertiti 'Meninggalkan' Jimat dan Ikan Impor, Bukti Lehebatan Orang Dahulu?

Ghonim mengatakan, mereka telah menemukan banyak prasasti baru di gubuk-gubuk para pekerja di daerah tersebut.

Mereka juga mencatat ratusan temuan baru seperti ostraca, yaitu tulisan yang ditemukan pada gerabah.

Bersama tim Ghonim, tim dari Universitas Basel di Swiss telah menemukan 50 mumi, beberapa di antaranya anak-anak, di sebuah makam di bagian timur lembah.

Ghonim menjelaskan, biasanya ada berupa barang sesajen yang diletakkan di depan atau di sekitar makam atau pura saat upacara dimulai.

Jika tidak ada, tim percaya bahwa makam yang tidak lengkap itu bisa jadi milik Firaun Amenhotep IV atau salah satu anggota keluarganya.

Amenhotep IV sendiri adalah Firaun Mesir kuno dari dinasti ke-18 antara 1353-1336 SM.

Dalam dua dekade atau lebih di atas takhta, ia mengubah agama Mesir.

Firaun ini mengantarkan gaya artistik dan arsitektur baru, mencoba menghapus nama dan gambar beberapa dewa tradisional Mesir dan memindahkan ibu kota Mesir ke situs yang sebelumnya tidak berpenghuni.

Pada tahun-tahun setelah kematiannya, para penerusnya secara luas membatalkan perubahan yang dia buat.

Bahkan Akhenaten dicerca  sebagai 'musuh' atau 'penjahat'.

Baca Juga: Misteri 'Ritual' 100 Kali Tiupan Tanduk Domba Jantan Orang-orang Yahudi dan Kaitannya dengan Firaun Akhenaten pada Masa Mesir Kuno

Akhenaten terkenal karena memperkenalkan agama baru yang berpusat di Aten.

Sosok dewa umumnya direpresentasikan sebagai piringan matahari yang merupakan intisari cahaya yang dihasilkan oleh matahari, dan penggerak utama kehidupan.

Sementara Aten dikatakan telah menciptakan dunia untuk laki-laki, tampaknya tujuan akhir penciptaan adalah raja itu sendiri.

Memang, Akhenaten dikatakan telah menikmati hubungan istimewa dengan dewa.

Pada tahun kelimanya sebagai firaun, ia mengubah namanya dari Amenhotep menjadi Akhenaten, yang berarti 'efektif untuk Aten'.

Baca Juga: Hewan Buas Peliharaan Firaun dan Bangsawan Kuno, Dipercaya Berperan 'Ajaib'

(*)